Pentingnya Akhlak Baik dalam Kehidupan
Lampung Selatan, NU Media Jati Agung – Pesan penuh hikmah datang dari Kyai Muhammad Sahalludin Mahfudz, Wakil Katib PCNU Lampung Selatan. Melalui pesan WhatsApp yang beliau sampaikan kepada redaksi, Kyai Sahal menekankan pentingnya akhlak baik sebagai kunci kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Pesan Nasihat tentang Akhlak
Kyai Sahal mengungkapkan bahwa akhlak memiliki peran utama dalam menentukan derajat manusia.
Beliau menulis kebaikan budi pekerti bukan hanya membawa ketenangan hidup, tetapi juga menjadi jalan menuju ridha Allah SWT.
أيُّهَا الإخْوَانُ: إِنَّ الأَخْلَاقَ الحَسَنَةَ هِيَ سَبَبُ سَعَادَتِكُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ؛ يَرْضَى عَنْكُمْ رَبُّكُمْ، وَيُحِبُّكُمْ أُسْرَتُكُمْ وَجَمِيعُ النَّاسِ، وَتَعِيشُوا بَيْنَهُمْ مُحْتَرَمًا.
وَعَكْسُهَا الأَخْلَاقُ السَّيِّئَةُ فَهِيَ أَصْلُ شَقَاوَتِكُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَيَسْخَطُ عَلَيْكُمُ اللهُ وَيُبْغِضُكُمْ أَهْلُ بَيْتِكُمْ وَجَمِيعُ النَّاسِ، وَتَعِيشُوا بَيْنَهُمْ مُحْتَقَرًا ذَلِيلًا.
“Wahai saudara-saudaraku! Sesungguhnya akhlak yang baik adalah penyebab kebahagiaan kalian di dunia dan akhirat. Rabb kalian akan ridha dengan kalian, keluarga kalian dan semua orang akan mencintai kalian, dan kalian akan hidup di antara mereka dengan dihormati.
Sebaliknya, akhlak yang buruk adalah sumber kesengsaraan kalian di dunia dan akhirat. Allah akan murka dengan kalian, keluarga kalian dan semua orang akan membenci kalian, dan kalian akan hidup di antara mereka dengan dihina dan direndahkan.
Pembiasaan Akhlak Sejak Kecil
Kyai Sahal juga menekankan pentingnya pembiasaan akhlak sejak usia dini. Beliau menyampaikan bahwa latihan budi pekerti harus dilakukan sejak kecil agar terbentuk sebagai karakter yang melekat hingga dewasa.
فَتَخَلَّقُوا بِمَكَارِمِ الأَخْلَاقِ، وَمَحَاسِنِ الآدَابِ مِنْ صِغَرِكُمْ لِتَنْشَؤُوا عَلَيْهَا وَتَعْتَادُوهَا فِي كِبَرِكُمْ.
وَلَا بُدَّ أَنْ تُكَلِّفُوا نَفْسَكُمْ عَلَيْهَا أَوَّلًا، حَتَّى تَصِيرُوا طَبِيعَةً أَخِيرًا.
“Maka, bentuklah diri kalian dengan akhlak yang mulia dan adab yang baik sejak kalian masih kecil, agar kalian dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan menjadikannya sebagai kebiasaan kalian di masa dewasa.
Dan tidak ada jalan lain kecuali kalian harus memaksakan diri kalian untuk memiliki akhlak yang baik terlebih dahulu, sehingga kalian dapat menjadi orang yang memiliki akhlak yang baik secara alami.”
Dalil Al-Qur’an dan Hadis
Pemahaman akhlak mulia juga diperkuat oleh dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Ajaran ini menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter seorang mukmin, menekankan bahwa kebersihan jiwa dan budi pekerti yang baik membawa keberuntungan di dunia maupun akhirat.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا.
وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ.
وَقَالَ أَيْضًا: أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا.
إِنَّ المُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ القَائِمِ.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams: 9–10).
Rasulullah SAW bersabda: “Sebanyak-banyaknya orang yang masuk surga adalah karena takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Beliau juga bersabda: “Seorang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”
Akhlak Lebih Utama dari Penampilan
Pesan itu menekankan bahwa penampilan fisik tidak menentukan nilai seseorang. Akhlak yang baiklah yang meninggalkan kesan abadi di mata orang lain, sebagaimana diungkapkan melalui syair klasik Arab.
وَإِنَّ النَّاسَ لَا يَنْظُرُونَ إِلَى جَمَالِ وَجْهِكُمْ وَلَا جِدَّةِ ثِيَابِكُمْ، وَلَكِنَّهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَى أَخْلَاقِكُمْ. كَمَا قَالَ الشَّاعِرُ:
لَا تَنْظُرَنَّ لِأَثْوَابٍ عَلَى أَحَدٍ :: إِنْ رُمْتَ تَعْرِفُهُ فَانْظُرْ إِلَى الأَدَبِ.
فَالْعُودُ لَوْ لَمْ تَفُحْ مِنْهُ رَوَائِحُهُ :: لَمْ يُفَرِّقِ النَّاسُ بَيْنَ العُودِ وَالحَطَبِ.
“Orang-orang tidak melihat kecantikan wajah kalian atau keindahan pakaian kalian, tetapi mereka melihat akhlak kalian. Seperti kata penyair: jangan menilai dari pakaian seseorang, melainkan lihatlah akhlaknya.
Kayu yang harum tidak akan dikenali jika tidak mengeluarkan aroma harumnya. Demikian pula, orang tidak akan membedakan antara kayu harum dan kayu biasa tanpa bau harum.”
Akhlak bagi Penuntut Ilmu
Kyai Sahal juga menyoroti pentingnya akhlak bagi penuntut ilmu. Kecantikan atau tingginya ilmu tidak akan membawa manfaat tanpa budi pekerti yang baik. Karakter mulia harus sejalan dengan pencapaian ilmu agar dihormati masyarakat.
وَقَالَ آخَرُ:
وَمَا يَنْفَعُ الفِتْيَانُ حُسْنُ وُجُوهِهِمْ :: إِذَا كَانَتِ الأَخْلَاقُ غَيْرِ حِسَانِ.
“Seorang penyair lain berkata: Tidak ada manfaat dari kecantikan wajah pemuda jika akhlaknya tidak baik.”
وَكَذَلِكَ العِلْمُ لَا يَنْفَعُ مَعَ سُوءِ الخُلُقِ؛ وَالعَالِمُ السَّيِّئُ الأَخْلَاقِ مَكْرُوهٌ عِنْدَ النَّاسِ أَكْثَرُ مِنَ الجَاهِلِ.
“Begitu juga, ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak disertai dengan akhlak baik. Seorang alim berakhlak buruk lebih dibenci orang daripada orang bodoh.”
Selain itu, diingatkan agar setiap orang memperhatikan akhlaknya setara dengan perhatian terhadap pencarian ilmu dan pengetahuan.
Penulis : Kyai Muhammad Sahalludin Mahfudz
Editor: Arif Riana