NU MEDIA JATI AGUNG

NU MEDIA JATI AGUNG
Logo NU Jatiagung

NU Jatiagung - Situs Resmi

Waktu Terbaik Makan Pisang untuk Jaga Kesehatan Jantung

waktu terbaik makan pisang

Pisang dikenal bermanfaat untuk kesehatan jantung. Namun, kapan waktu terbaik makan pisang agar manfaatnya optimal? Para ahli gizi menilai pola konsumsi pisang berpengaruh pada energi, gula darah, dan daya tahan tubuh.

Pisang dan Manfaatnya untuk Jantung

NU Media Jati Agung– Pisang termasuk buah yang kaya nutrisi. Selain itu, buah ini mudah dijangkau dan dapat dikonsumsi kapan saja. Banyak orang menjadikannya sebagai bagian dari pola makan ramah jantung.

Pola makan ramah jantung biasanya terdiri atas buah, sayur, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan lemak sehat. Kombinasi unsur tersebut mampu menjaga tekanan darah sekaligus menyeimbangkan kadar kolesterol.

Buah ini juga mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin C, riboflavin, folat, niasin, tembaga, potasium, dan magnesium. Dengan kandungan itu, pisang mampu mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Pentingnya Potasium bagi Tubuh

Potasium merupakan mineral penting yang ditemukan dalam pisang. Satu buah pisang ukuran sedang bahkan bisa memenuhi sekitar 10 persen kebutuhan potasium harian.

Mineral ini berperan besar menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko hipertensi. Karena manfaat itu, banyak ahli merekomendasikan konsumsi pisang sebagai langkah pencegahan penyakit jantung.

Sebuah studi tahun 2021 menyebut, orang yang mengonsumsi lebih dari 3.000 miligram potasium per hari memiliki risiko masalah kardiovaskular 25 persen lebih rendah. Dengan demikian, konsumsi pisang berperan langsung dalam menjaga kesehatan jantung.

Selain potasium, kandungan kalium dalam pisang juga membantu fungsi saraf, sel, serta otot. Tubuh yang terhidrasi baik pun akan lebih kuat dan sehat.

Pandangan Ahli Gizi tentang Waktu Konsumsi Pisang

Banyak orang percaya waktu makan pisang memengaruhi penyerapan nutrisi. Namun, ahli gizi Diane Han menegaskan sebaliknya.

“Tubuh kita menyerap kalium secara pasif seperti spons. Setelah kalium terserap cukup atau mencapai tingkat optimal, penyerapannya jadi terbatas,” ujar Han, mengutip Eating Well.

Artinya, waktu makan pisang tidak berpengaruh besar terhadap penyerapan kalium. Meski begitu, tetap ada pandangan berbeda dari lembaga kesehatan lain.

Pisang sebagai Camilan Sehat di Siang Hari

British Heart Foundation menilai makan pisang sekitar pukul 11 siang menjadi pilihan tepat. Pada jam tersebut, energi biasanya menurun sehingga seseorang cenderung mencari camilan tinggi gula dan garam.

Pisang bisa menjadi alternatif sehat. Mengutip Times of India, konsumsi pisang pada jam itu mampu menstabilkan gula darah sekaligus memberikan energi stabil tanpa memicu lonjakan gula.

Kebiasaan ini efektif mencegah keinginan mengonsumsi makanan tidak sehat dan membantu menjaga pola makan yang konsisten.

Pisang dan Pola Hidup Sehat

Waktu konsumsi bukan satu-satunya faktor penting. Masyarakat tetap perlu mengombinasikan pisang dengan gaya hidup sehat lainnya. Misalnya, rajin berolahraga, menghindari rokok, serta menjaga pola tidur teratur.

Pisang juga bisa dikombinasikan dengan sumber protein rendah lemak. Contohnya, yoghurt atau kacang-kacangan. Dengan cara itu, manfaat pisang dapat lebih optimal.

Namun, konsumsi sebaiknya tetap dalam porsi wajar. Terlalu banyak pisang bisa meningkatkan asupan gula. Jadi, 1–2 pisang per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Kesimpulan

Pisang terbukti mendukung kesehatan jantung karena kaya potasium dan kalium. Buah ini juga mudah ditemukan serta harganya terjangkau. Oleh karena itu, masyarakat dapat menjadikannya bagian dari pola makan harian.

Waktu makan pisang memang tidak memengaruhi penyerapan kalium secara signifikan. Meski begitu, mengonsumsi pisang pada siang hari bisa membantu mengendalikan gula darah dan energi.

Pada akhirnya, kunci kesehatan jantung tidak hanya pada satu jenis makanan. Pola makan seimbang, gaya hidup sehat, dan konsistensi tetap menjadi faktor utama.

Dengan cara itu, pisang bisa berperan besar menjaga kesehatan jantung. (ARIF)