
Kronologi Tragedi
LAMPUNG UTARA, NU MEDIA JATI AGUNG, – Suasana tenang di perkebunan singkong Desa Sawojajar, Kotabumi Utara, mendadak berubah mencekam pada Kamis (21/8/2025) sore. Warga yang biasa memanen singkong di kebun itu kaget saat menemukan Anita Sari (29), seorang ibu rumah tangga, tewas mengenaskan di tengah tanaman singkong.
Polisi segera turun tangan. Fakta mengejutkan muncul: suami korban, Rezki Media Saputra (31), menjadi pelaku pembunuhan. Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Utara dan Polsek Kotabumi Utara langsung menyisir lokasi. Kurang dari dua jam, polisi menangkap Rezki tanpa perlawanan, hanya beberapa meter dari tempat ia menghabisi nyawa istrinya.
“Alhamdulillah kurang dari dua jam setelah warga menemukan korban, tim Tekab 308 Polres Lampung Utara berhasil menangkap pelaku,” ungkap Kapolres Lampung Utara, AKBP Deddy Kurniawan, saat konferensi pers Jumat (22/8/2025).
Motif Pembunuhan dan Proses Hukum
Penyelidikan awal mengungkap motif klasik namun fatal dalam rumah tangga: sakit hati akibat pertengkaran.
Kasat Reskrim AKP Apryyadi menjelaskan, sebelum tragedi terjadi, pasangan suami-istri ini terlibat adu mulut hebat. Cekcok yang biasanya menjadi bumbu rumah tangga, memicu Rezki gelap mata dan melakukan tindakan fatal.
“Untuk motif sementara karena pelaku sakit hati terhadap korban,” jelas Kapolres Deddy.
Polisi menahan Rezki Media Saputra sebagai tersangka pembunuhan dalam lingkup Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Mereka menjeratnya dengan pasal berlapis. “Untuk pelaku kita jerat dengan pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2024 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman seumur hidup atau pidana selama 15 tahun,” tegas Kapolres.
Pihak kepolisian juga menekankan bahwa mereka terus mendalami kasus ini untuk memastikan tidak ada unsur lain yang mendorong tragedi tersebut. Polisi berharap proses hukum berjalan cepat dan adil sebagai bentuk perlindungan terhadap korban KDRT di wilayah Lampung Utara.
Dampak Tragedi dan Reaksi Masyarakat
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar menyelesaikan konflik rumah tangga secara damai. Kecepatan polisi dalam menangani tragedi ini menunjukkan efektivitas penegakan hukum di Lampung Utara, sekaligus memberi rasa aman bagi warga.
Warga setempat menyampaikan duka mendalam atas kejadian tragis tersebut. Banyak orang terkejut dan merasa terguncang melihat seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Selain itu, peristiwa ini memicu diskusi publik mengenai pentingnya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan peran keluarga serta lingkungan sekitar dalam mengawasi tanda-tanda awal konflik yang berpotensi berujung tragedi.
Kasus kebun singkong Lampung Utara kini menjadi sorotan masyarakat dan pihak berwenang. Mereka berharap tragedi ini dapat menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh