NU MEDIA JATI AGUNG

NU MEDIA JATI AGUNG
Logo NU Jatiagung

NU Jatiagung - Situs Resmi

Siswi SMA di Lampung Tewas Dipukul Pacar gegara iPhone

Siswi SMA Lampung tewas

Seorang siswi SMA berinisial ADR (15) asal Lampung Timur tewas setelah pacarnya, Suryadi (42), tega menganiayanya. Insiden berdarah ini terjadi di Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Senin (15/9/2025). Polisi mengungkapkan, pertengkaran keduanya bermula dari permintaan ponsel iPhone.

Remaja Minta iPhone, Pertengkaran Pecah

LAMPUNG TENGAH, NU MEDIA JATI AGUNG, – Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra menjelaskan, awal peristiwa bermula ketika ADR meminta dibelikan iPhone seharga Rp 8 juta. Namun, Suryadi hanya mampu memberikan uang Rp 3 juta.

“Korban kesal dan melempar uang itu ke wajah pelaku hingga membuatnya marah,” ujar AKBP Alsyahendra.

Selanjutnya, pertengkaran semakin panas. Korban disebut sempat melawan karena memiliki kemampuan bela diri. Namun, perlawanan itu justru membuat pelaku semakin emosi.

Pelaku Pukul Pacar dengan Kayu

Menurut keterangan polisi, Suryadi kemudian mengambil sebatang kayu. Ia memukul ADR berkali-kali hingga korban tidak sadarkan diri. Pada akhirnya, kekerasan itu merenggut nyawa sang siswi.

Korban yang tergeletak tak bernyawa kemudian dibuang ke aliran sungai oleh pelaku. Suryadi berharap jasad pacarnya tidak ditemukan. Akan tetapi, tindakan itu justru membuka jalan bagi polisi untuk mengungkap kasus keji ini.

Jasad Ditemukan di Sungai

Polisi menemukan jasad ADR pada Rabu (17/9/2025). Penemuan ini bermula ketika pelaku mengaku kepada istrinya tentang perbuatannya. Sang istri kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak keluarga, hingga akhirnya polisi turun tangan.

Sebelumnya, Suryadi bahkan sempat berencana mengakhiri hidup dengan meminum racun tikus. Namun, niat itu berhasil digagalkan oleh keluarga. Pada akhirnya, polisi menangkap Suryadi dan membawanya ke Mapolres Lampung Tengah.

Polisi Jerat Pelaku dengan Pasal Pembunuhan

Saat ini, polisi menahan Suryadi dan menjeratnya dengan pasal pembunuhan. Kapolres Lampung Tengah menegaskan pihaknya akan menindak tegas kasus tersebut.

“Polisi kini menahan pelaku dan menjeratnya dengan pasal pembunuhan,” ucap AKBP Alsyahendra.

Latar Belakang Kasus Cinta Tragis

Kasus ini menambah daftar panjang tragedi asmara di kalangan remaja dan dewasa. Persoalan yang seharusnya bisa selesai dengan komunikasi justru berujung kematian. Pada sisi lain, fenomena tuntutan gaya hidup mewah kerap memicu konflik dalam hubungan.

Masyarakat perlu menyadari, hubungan yang sehat harus berdiri di atas kepercayaan, komunikasi, serta sikap saling menghargai. Tanpa itu, hubungan rentan berubah menjadi lingkaran kekerasan.

Dampak Psikologis dan Sosial

Selain itu, kasus ini juga berdampak besar secara psikologis pada keluarga korban maupun keluarga pelaku. Keluarga korban kehilangan anak yang masih remaja, sedangkan keluarga pelaku harus menanggung malu sekaligus beban moral akibat perbuatannya.

Di sisi lain, masyarakat Lampung Tengah merasa resah atas tragedi tersebut. Warga menilai peristiwa ini sebagai pengingat penting tentang bahaya kekerasan dalam pacaran.

Kekerasan dalam Pacaran Jadi Sorotan

Fenomena kekerasan dalam pacaran bukan hal baru. Banyak kasus serupa terjadi di berbagai daerah Indonesia. Pada umumnya, kasus muncul karena kecemburuan, tuntutan materi, atau komunikasi yang tidak sehat.

Dengan demikian, pemerintah, sekolah, dan orang tua perlu bekerja sama untuk memberikan edukasi tentang hubungan sehat kepada remaja. Selain itu, aparat penegak hukum harus bertindak cepat agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

Pentingnya Edukasi Remaja

Remaja rentan terpengaruh gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, orang tua harus lebih terbuka dalam mendidik anak. Mereka perlu mengajarkan cara mengelola emosi, mengendalikan keinginan, dan menghargai keterbatasan orang lain.

Selanjutnya, sekolah juga dapat berperan aktif melalui konseling maupun seminar tentang hubungan sehat. Dengan langkah itu, remaja bisa memahami batasan dalam pergaulan.

Kasus kematian ADR di Lampung Tengah menunjukkan betapa berbahayanya kekerasan dalam hubungan. Kejadian ini seharusnya menjadi refleksi bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Pada akhirnya, keadilan hukum akan menentukan nasib Suryadi. Namun, luka mendalam keluarga korban tidak akan pernah hilang. Karena itu, kasus ini harus menjadi pelajaran bersama agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.