NU MEDIA JATI AGUNG

NU MEDIA JATI AGUNG
Logo NU Jatiagung

NU Jatiagung - Situs Resmi

PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri

Perayaan Harlah ke-24 PPRQ Metro Digelar Khidmat

METRO, NU MEDIA JATI AGUNG, – Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an (PPRQ) Metro menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-24 dengan penuh semangat. Seluruh santri, alumni, dewan asatidz, dan masyarakat sekitar turut ambil bagian dalam perayaan ini.
Acara utama berlangsung di Masjid At-Tibyan pada Ahad (27/7/2025). Tema “Jaga Al-Qur’an, Pegang Peradaban” mencerminkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai luhur sang pendiri, KH Ali Komaruddin.
Selain itu, tema ini juga mendorong santri agar memperkuat perannya dalam menjaga peradaban Islam melalui Al-Qur’an.

Ketua Yayasan Harap Santri Terus Mengamalkan Ilmu

Ketua Yayasan, H. Benny Musthofa, menegaskan pentingnya pengamalan ilmu dalam kehidupan santri. Ia menyebut bahwa perkembangan PPRQ merupakan hasil dari perjuangan bersama sejak awal berdiri.

“24 tahun lalu saya menyaksikan langsung bagaimana Abi KH Ali Komaruddin memulai pesantren ini dengan penuh tekad,” jelasnya.
Dengan demikian, Harlah ke-24 menjadi momentum memperkuat semangat belajar dan berkhidmah.

Visi Pesantren Menuju Standar Nasional dan Internasional

Pernyataan H. Benny Musthofa soal Visi Pesantren

H. Benny Musthofa menyampaikan bahwa KH Ali Komaruddin memiliki impian besar. Beliau ingin menjadikan PPRQ sebagai pesantren bertaraf nasional bahkan internasional.

“Visi itu bukan lagi sekadar mimpi, melainkan tanggung jawab yang harus kita wujudkan,” tegasnya.
Oleh karena itu, para santri perlu menjaga keikhlasan dan meningkatkan kualitas belajar.

Gus Yahya: Warisan Pesantren Lebih dari Bangunan

Nilai Khidmah Sebagai Warisan Utama

Pimpinan Pondok, Gus Yahya Musthofa Kamal, menjelaskan bahwa pesantren ini lahir dari nilai-nilai luhur Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

“Abi Ali tidak hanya mewariskan bangunan, tetapi juga nilai khidmah kepada Al-Qur’an dan umat,” tegasnya.
Selanjutnya, ia mengingatkan bahwa seluruh santri memiliki tanggung jawab moral melanjutkan perjuangan tersebut.

Motivasi Santri Hadapi Masa Depan

Amanah dan Keyakinan dalam Perjuangan Santri

Gus Yahya menyemangati para santri untuk tidak takut menghadapi masa depan.

“Selama amanah dijaga, Allah akan menjaga kita,” katanya.
Dengan kata lain, masa depan yang cerah membutuhkan integritas dan semangat juang yang tinggi.

Santri Didorong Aktif di Kegiatan Sosial

Momen Harlah Sebagai Refleksi Pertumbuhan

Ia mengajak santri untuk aktif dalam kegiatan sosial, tidak hanya fokus pada studi keagamaan.

“Harlah ini menjadi waktu yang tepat untuk menegaskan peran santri dalam dakwah dan pengabdian sosial,” ujarnya.
Akibatnya, santri tidak hanya menjadi hafidz, tetapi juga pejuang peradaban.

Desain Tema oleh Generasi Muda Pesantren

Pesan Filosofis Logo dan Tema Harlah

Kgs Anang Ghozali, pengurus muda pesantren, merancang logo dan tema harlah tahun ini. Ia menjelaskan bahwa menjaga Al-Qur’an berarti menjaga nilai peradaban.

“PPRQ harus memimpin zaman, bukan sekadar ikut arus,” katanya penuh semangat.
Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa kepemimpinan butuh landasan spiritual yang kuat.

Penutupan Harlah dengan Doa dan Harapan

Harapan Masa Depan PPRQ dan Peran Santri

Kegiatan harlah ditutup dengan doa bersama.
Pada akhirnya, seluruh santri menyadari pentingnya menjaga komitmen spiritual dan moral dalam perjalanan ke depan.
PPRQ menegaskan misinya untuk mencetak santri yang unggul secara ilmu, iman, dan akhlak.