
Peran Kiai dan Santri dalam Dunia Digital
LAMPUNG SELATAN, NU MEDIA JATI AGUNG, — Kiai Wahono Rahman, S.HI., M.S.Ak., menegaskan pentingnya peran kiai dan santri dalam dakwah digital. Ia menyampaikan hal itu melalui sebuah video inspiratif yang tayang di kanal YouTube.
Menurut Wahono, dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah tidak lagi cukup dilakukan di mimbar. Ia menekankan perlunya pemanfaatan media sosial, website, dan YouTube sebagai sarana menyebarkan pesan-pesan kebaikan.
“Dakwah hari ini tidak cukup hanya dari mimbar ke mimbar. Tapi juga dari layar ke layar—dari media sosial, website, hingga YouTube. Di sinilah peran santri dan kiai harus hadir,” ujar Kyai Wahono.
Pesantren Sebagai Garda Depan Santri Melek Digital
Selain itu, Wahono menekankan peran pesantren dalam menyiapkan santri yang cakap menghadapi era digital. Ia berharap para santri tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga kreatif, inovatif, dan berdaya saing di dunia maya.
Menurutnya, santri harus menjadi garda depan dalam menjaga akidah Islam, menyebarkan ilmu, serta menebarkan kedamaian melalui dakwah digital. Dengan demikian, pesantren berfungsi sebagai pusat penguatan iman sekaligus pusat literasi digital.
Dakwah Digital untuk Peradaban Islam Inklusif
Sementara itu, Wahono mengajak masyarakat mendukung peran strategis kiai dan santri dalam transformasi digital. Ia menilai pemanfaatan teknologi informasi dapat memperkuat peradaban Islam yang lebih maju dan inklusif.
Video lengkap gagasan dan pesan dakwah digital Kyai Wahono dapat disaksikan melalui kanal YouTube pada tautan berikut: Klik di sini.
Akhirnya, ajakan Wahono menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara tradisi pesantren dan perkembangan teknologi. Dengan sinergi tersebut, dakwah digital dapat menjadi kekuatan baru dalam menyebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh