NU MEDIA JATI AGUNG

MWCNU JATI AGUNG
NU MEDIA JATI AGUNG
Edisi
Advetorial
Opini
Donasi
🗓️ 9, September 2025   |   ✍️ Prin Orba

Gubernur Lampung Resmi Membuka Ijtima’ Ulama dan Umara

Lampung, NU Media Jati Agung – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, membuka Ijtima’ Ulama dan Umara yang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung gelar di Ballroom Hotel Horison, Senin (08/09/2025) malam.

Acara selama dua hari itu menghadirkan forum strategis antara ulama dan pemerintah untuk menjaga keutuhan bangsa serta memperkuat kepercayaan publik.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan pemerintah.

Ulama adalah penerang hati umat, sementara umara adalah penggerak roda pemerintahan. Ketika keduanya berjalan beriringan, bangsa ini akan kokoh dan kepercayaan masyarakat terjaga,” ujarnya.

Ulama dan Pemerintah Sebagai Pilar Persatuan

Gubernur Mirza menilai persatuan ulama dan pemerintah lebih dari sekadar simbolik. Ia mengingatkan pengalaman negara lain yang gagal menjaga keutuhan bangsa karena rakyat, ulama, dan pemerintah tidak memiliki kesatuan hati.

Bagi saya, syarat damai adalah satu hati. Forum ijtima ini tentu akan mengikat kesatuan itu,” katanya.

Ia juga menekankan peran pondok pesantren dalam membina masyarakat. Data pemerintah menunjukkan sekitar 1.300 pondok di Lampung yang berkontribusi besar terhadap kebutuhan sosial.

Para ulama di pondok-pondok inilah yang paham betul permasalahan umat,” ucapnya.

Forum Keagamaan dan Dampak Sosial Politik

Gubernur menegaskan bahwa forum keagamaan seperti ijtima’ memengaruhi langsung kondisi sosial politik di daerah.

Ia mencontohkan doa bersama sehari sebelum aksi unjuk rasa di Lampung yang mampu meredam suasana tegang.

Ijtima ini bukan pertemuan seremonial. Ini panggilan persatuan dan momentum menyatukan langkah,” ujarnya.

Kaitan dengan Visi Pembangunan Lampung

Gubernur juga menghubungkan forum ini dengan visi jangka panjang “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” Ia menegaskan bahwa visi itu hanya tercapai jika ulama, pemerintah, dan masyarakat bergerak beriringan.

Ulama memberi arahan moral, pemerintah menjalankan kebijakan dengan amanah, dan masyarakat menjaga harmoni,” jelasnya.

Pandangan MUI dan Tausiah Kebangsaan

Ketua Umum MUI Lampung, Prof. KH. Moh. Mukri, menyampaikan tujuan forum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

Kita ingin Lampung menjadi contoh bahwa ulama dan umara bisa beriringan menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

Mukri berharap forum melahirkan rekomendasi strategis yang dapat pemerintah gunakan, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Ia menekankan perlunya partisipasi berbagai elemen masyarakat untuk memperkuat peran agama dan kepemimpinan dalam kehidupan berbangsa.

Tausiah dari Tokoh Nasional dan Kepolisian

Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis, menyampaikan tausiah tentang revitalisasi peran ulama dan umara dalam menjaga kepercayaan publik.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, juga menyampaikan materi bertema “POLRI di Tengah Gelombang Aspirasi” dengan menekankan pendekatan humanis dan persuasif ketika menghadapi aspirasi masyarakat.

Kehadiran Tokoh Lintas Elemen

Forum ini menghadirkan jajaran Forkopimda Lampung, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi, pimpinan ormas Islam, organisasi keagamaan, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lampung.

Kehadiran berbagai elemen tersebut memperkuat posisi ijtima’ sebagai ruang bersama yang menegakkan stabilitas sosial.

Ijtima’ Ulama dan Umara Sebagai Fondasi Harmoni Sosial

Ijtima’ Ulama dan Umara di Lampung menunjukkan langkah nyata membangun keselarasan antara kekuatan spiritual dan politik.

Forum ini menjadi fondasi penting untuk menjaga harmoni sosial sekaligus memastikan pembangunan daerah berjalan seiring dengan nilai moral dan keagamaan. (Orba Battik).