NU MEDIA JATI AGUNG

🗓️ 23, Agustus 2025   |   ✍️ Editor

Sinergi BPOM dan Pramuka Tubaba

TUBABA, NU MEDIA JATI AGUNG, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tulang Bawang bersama Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tulang Bawang Barat (Tubaba) secara resmi mengukuhkan Saka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM). Acara tersebut berlangsung di Aula Kwarcab, Tiyuh Tirta Makmur, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (21/8/2025).

Selain itu, panitia merangkai pengukuhan Saka POM dengan orientasi serta bimbingan teknis tentang keamanan obat dan makanan. Kegiatan ini dengan demikian menjadi strategi penting untuk mencetak generasi pramuka yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.

Peran Strategis Saka POM

Kepala BPOM Tulang Bawang, Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa Saka POM tidak boleh hanya bersifat seremonial. Ia meminta anggota Saka POM untuk selalu memberi dampak nyata bagi masyarakat.

“Harapannya, adik-adik pramuka tidak berhenti setelah pengukuhan. Sebaliknya, teruslah aktif, ikut terlibat dalam pengawasan obat dan makanan, hingga bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Rahmat.

Selain itu, Rahmat juga menjelaskan rencana pelibatan anggota Saka POM dalam program strategis. Mereka akan melaksanakan uji cepat pangan berbahaya, kemudian mengawasi distribusi pangan saat Lebaran, dan menyebarkan kampanye edukasi lewat berbagai media.

Program Sekolah Kader Saka POM

Rahmat memaparkan rencana jangka panjang berupa program sekolah kader Saka POM. Program ini menekankan keterampilan teknis di lapangan, termasuk praktik pengujian makanan secara langsung.

Dengan cara itu, pramuka tidak hanya memahami teori, melainkan juga mampu mengidentifikasi bahan berbahaya dalam makanan, mengenali ciri-ciri produk ilegal, dan berani menyuarakan edukasi kepada masyarakat.

Dukungan Kwarcab Tubaba

Ketua Kwarcab Tubaba, Ponco Nugroho, menyambut baik pengukuhan Saka POM. Ia menilai langkah ini memperkaya aktivitas pramuka dan sekaligus membuka peluang baru dalam pengabdian masyarakat.

“Dengan adanya Saka POM, pramuka bisa membantu kerja BPOM, terutama dalam memberikan edukasi serta pengawasan di lapangan. Ini dengan demikian akan memperkaya kegiatan pramuka kita,” kata Ponco.

Ponco menegaskan bahwa Saka POM akan tampil aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk momen HUT Pramuka. Ia berharap anggota Saka POM langsung mempraktikkan keterampilan uji makanan di tengah masyarakat.

“Adik-adik bisa langsung praktik menguji makanan di stand-stand masyarakat. Jadi, tidak hanya menilai enak atau tidak, tetapi juga memastikan aman dari bahan berbahaya. Itu manfaat nyata yang bisa dirasakan,” tambahnya.

Sinergi Berkelanjutan

BPOM Tulang Bawang dan Kwarcab Tubaba bersepakat menjaga sinergi agar program tidak berhenti pada seremoni pengukuhan. Keduanya berkomitmen menghadirkan inovasi baru, mulai dari pengawasan pangan di era digital, pemanfaatan media sosial untuk edukasi, hingga penguatan literasi kesehatan di sekolah.

Partisipasi Generasi Muda

Anggota pramuka dari sejumlah SMA di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Tumijajar mengikuti orientasi serta bimbingan teknis Saka POM.

Melalui kegiatan ini, para pelajar memperkuat peran generasi muda dalam pengawasan obat dan makanan. Mereka tidak hanya bertindak sebagai konsumen, melainkan juga menjadi agen yang memberi contoh baik di lingkungannya.

Dampak Positif bagi Masyarakat

Kehadiran Saka POM membuat masyarakat Tubaba lebih terlindungi dari ancaman pangan berbahaya. Selain itu, pramuka yang terlibat dalam edukasi dan pengawasan mampu menyampaikan pesan kesehatan lebih cepat.

Saka POM juga menjadi model kolaborasi antara lembaga negara dan organisasi kepemudaan. Dengan demikian, sinergi ini menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan masyarakat sehat.

Pengukuhan Saka POM di Tubaba menandai langkah nyata dalam membentuk kader muda peduli kesehatan. Dengan dukungan BPOM dan Kwarcab Pramuka, Saka POM berpotensi menjadi motor penggerak pengawasan pangan aman di masyarakat.

Keterlibatan generasi muda dalam isu kesehatan masyarakat membuktikan bahwa edukasi berjalan lebih efektif ketika anak muda terjun langsung. Dengan kata lain, pendekatan ini menghadirkan hasil nyata dan berkelanjutan.