NU MEDIA JATI AGUNG

🗓️ 2, Agustus 2025   |   ✍️ Prin Orba

Pentingnya Peran Keluarga dalam Menghadapi Tantangan Sosial

Bandar Lampung, NU Media Jati Agung – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari, menegaskan pentingnya keluarga sebagai garda terdepan dalam membangun ketahanan sosial masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri seminar bertema “Peran Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Bencana Sosial: Gerakan Kebebasan Perilaku Menyimpang” yang digelar di Gedung Pusiban, Sabtu (02/08/2025).

Seminar tersebut merupakan hasil kolaborasi antara TP PKK Provinsi Lampung dan Lingkar Muslimah, dengan fokus membahas peran keluarga dalam mencegah dan menghadapi berbagai bencana sosial yang kian kompleks.

Dalam sambutannya, Purnama Wulan Sari menyampaikan bahwa tantangan sosial di era modern semakin beragam, meliputi konflik, penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, hingga degradasi moral. Menurutnya, semua permasalahan tersebut dapat mengancam keutuhan keluarga dan stabilitas masyarakat.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi bencana-bencana sosial. Dukungan emosional dan komunikasi yang baik di dalam keluarga menjadi pondasi utama,” ujar Purnama.

Edukasi dan Ketahanan Ekonomi Keluarga

Purnama Wulan Sari menambahkan, upaya membangun ketahanan keluarga tidak hanya mencakup aspek emosional, tetapi juga ekonomi. Edukasi tentang pengelolaan keuangan rumah tangga, keterampilan hidup, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.

Ia menilai, kegiatan seperti seminar ini menjadi wadah strategis untuk menambah wawasan, sekaligus ajang berbagi informasi antaranggota keluarga dan komunitas.

Kita tidak bisa bergerak sendiri. Apa yang didapatkan hari ini harus bisa kita sebarkan agar ketahanan keluarga di lingkungan kita masing-masing semakin kuat,” tambahnya.

Purnama berharap, para peserta seminar—yang mayoritas adalah ibu-ibu—dapat berperan sebagai agen perubahan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, mereka diharapkan mampu menyampaikan informasi dan menginspirasi keluarga serta masyarakat sekitar.

Peran Strategis Perempuan dalam Ketahanan Sosial

Founder Lingkar Muslimah, Umi Yusdiana, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa peran perempuan di dalam keluarga sangat strategis. Menurutnya, perempuan memegang kunci dalam membentuk karakter anak dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Meski begitu, ia mengakui bahwa upaya membangun ketahanan sosial tidak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama.

Kami menyadari bahwa tangan kami tidak terlalu panjang dan kemampuan kami tidak komprehensif. Oleh karena itu, kami membutuhkan jejaring yang banyak untuk merangkul lebih banyak masyarakat,” kata Umi Yusdiana.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Provinsi Lampung dan seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya seminar ini.

Penguatan Jejaring untuk Menghadapi Bencana Sosial

Seminar ini menghadirkan Euis Sunarti, Founder dan Ketua Perkumpulan Penggiat Keluarga (GIGA) Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga Indonesia, sebagai narasumber utama.

Melalui diskusi dan materi yang dibagikan, para peserta mendapatkan wawasan tentang strategi membangun ketahanan keluarga, mulai dari penguatan komunikasi internal, pendidikan moral, hingga keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial.

Kolaborasi antara TP PKK, Lingkar Muslimah, dan GIGA diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun jaringan kerja yang lebih luas, sehingga program ketahanan sosial keluarga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Upaya Berkelanjutan dalam Pemberdayaan Keluarga

Kegiatan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh TP PKK Provinsi Lampung. Selama ini, organisasi tersebut rutin mengadakan berbagai program pemberdayaan, mulai dari pelatihan keterampilan rumah tangga, penyuluhan kesehatan, hingga kampanye anti-kekerasan dalam rumah tangga.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan keluarga semakin meningkat. Edukasi yang diberikan diharapkan tidak hanya berhenti pada peserta, tetapi juga menyebar luas ke lingkungan sekitar.