
Lampung Selatan, NU Media Jati Agung Suasana khidmat dan semarak mewarnai Haflah Akhiriddirasah di halaman Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jati Agung, Senin (16/6/2025).
Kegiatan ini juga menjadi momen istimewa dalam rangka memperingati satu dekade Gerakan Ayo Mondok, dihadiri ratusan wali santri, tokoh agama, dan masyarakat dari berbagai daerah.
Rangkaian acara diawali dengan penampilan Tari Sigeh Penguten, dilanjutkan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Ayo Mondok yang membangkitkan semangat nasionalisme serta cinta terhadap tradisi pesantren.
Baca Juga: PAC Muslimat NU Jati Agung Gelar Pengajian Triwulan
Dalam sambutannya, KH Abdul Aziz, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Jawa Timur ini, menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan acara tersebut:
“Alhamdulillah, atas izin Allah dan dukungan semua pihak, Pondok Pesantren Bahrul Ulum dapat melaksanakan Muhalaqoh dan Haflah tahun ini dengan penuh berkah. Ini adalah momentum besar, karena bertepatan dengan satu dasawarsa Gerakan Ayo Mondok—gerakan yang mendorong kebangkitan pendidikan pesantren sebagai benteng moral dan ilmu bagi bangsa,” Ungkapnya mengawali sambutan.
Ia juga menyampaikan harapan besar bagi masa depan pesantren dan para santri:
“Kami berharap, pondok ini bisa terus mencetak generasi Qurani, mandiri, dan siap berkontribusi di tengah masyarakat. Terima kasih kepada para tamu undangan, masyarakat, dan para wali santri yang selalu mendukung perjuangan ini. Semoga langkah kita semua selalu dalam ridho Allah SWT,” Ucapnya.
Baca Juga: Kyai Wahono Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79
- Tokoh Nasional dan Aksi Santri Warnai Haflah
Haflah ini juga dimeriahkan oleh kehadiran sejumlah tokoh nasional, di antaranya:
KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) – Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang
KH Luqman Harist Dimyathi – Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok
Raden Mas Sholeh Bajuri, M.Hi – Muhtasyar PWNU Provinsi Lampung
KH Ahmad Ishomudin – Asesor Lembaga Halal Internasional
Ning Evi Ghozali – Pengasuh Ponpes Al Ghozali Bandar Lampung (sebagai moderator)
Berbagai atraksi dari santri seperti Pencak Silat, Qira’atul Qur’an, pembacaan syair, dan hadroh turut menyemarakkan suasana.
- Menyalakan Cahaya Ilmu dari Pesantren
Acara ditutup dengan doa bersama dan pembacaan maulid, meninggalkan kesan haru dan semangat baru di hati para peserta.
Haflah Akhiriddirasah tahun ini bukan hanya penanda kelulusan, tetapi juga momentum menyemai harapan baru melalui pesantren.
Gerakan Ayo Mondok yang genap berusia sepuluh tahun menjadi bukti bahwa pendidikan pesantren terus relevan, berakar di bumi, dan menjulang ke langit—membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap membangun negeri dari bawah. (ARIF)