NU Jati Agung

🗓️ Juni 14, 2025   |   ✍️ arif

Jakarta, NU Media Jati Agung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf angkat bicara terkait polemik tambang di Raja Ampat yang menyeret nama KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), salah satu pengurus PBNU, sebagai Komisaris PT Gag Nikel.

Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak ikut campur dalam urusan pribadi maupun jabatan yang diemban oleh para pengurus NU.

“Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil juga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU,” katanya di sela-sela jumpa pers di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Selamba, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6/2025).

“Dia mau bisnis apa kek ini-itu, ini itu bukan urusannya PBNU, terserah dialah, masa kita (ikut campur). Pada intinya ya kalau soal pribadi sebagai pengurus itu silakan tanya sendiri-sendiri,” tambahnya.

  • PBNU Tidak Pernah Keluarkan Rekomendasi Jabatan

Secara tegas, Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU tidak pernah menerbitkan rekomendasi jabatan dalam bentuk apa pun, baik untuk posisi di sektor swasta maupun pemerintahan.

“PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apa pun terkait jabatan apa pun, sampean bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satu pun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun. Itu tidak ada,” katanya.

“Yang ada satu dua rekomendasi untuk sekolah (beasiswa), ada yang mau sekolah minta ke PBNU, tapi kalau untuk jabatan sama sekali tidak ada sekurang-kurangnya sejak periode ini,” tambahnya.

  • Savic Ali Kritik Eksploitasi SDA, Yenny Wahid Dukung Raja Ampat

Sikap PBNU terhadap pertambangan nikel di Raja Ampat sebelumnya juga disampaikan oleh Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha (Savic Ali). Ia mengkritik keras eksploitasi sumber daya alam yang selama ini dinilai hanya menguntungkan segelintir orang.

“Sudah puluhan tahun kita mengeksploitasi sumber daya alam, lingkungan, hutan dan bumi tapi Indonesia enggak juga menjadi negara kaya. Kita mestinya menaruh energi lebih besar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kita,” kata Savic dilansir dari NUOnline Selasa (10/6/2025).


Baca Juga: OJK Lampung Perkuat Sinergi Penegakan Hukum Keuangan


Sementara itu, Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis (BPIS) PBNU, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyatakan dukungannya terhadap pelestarian alam Raja Ampat.

“Saya orang NU, saya mendukung pelestarian Raja Ampat,” ujar Yenny Wahid melalui unggahan akun Instagram pribadinya, pada Rabu (11/6/2025) malam.

Yenny juga mengutip Mahatma Gandhi, “Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak cukup memenuhi keserakahannya.”

  • Izin 4 Tambang Dicabut, PT Gag Nikel Tak Tersentuh

Diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mencabut izin tambang empat perusahaan di Raja Ampat, yaitu:

PT Anugerah Surya Pratama

PT Kawei Sejahtera Mining

PT Mulia Raymond Perkasa

PT Nurham

Namun, izin tambang PT Gag Nikel tidak dicabut karena dinilai mematuhi aturan dan prosedur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Aneka Tambang (Antam).

“Jadi sekali lagi, ini adalah arahan bahwa Presiden atas keputusan rapat, kami langsung mencabut empat IUP dari lima IUP yang ada di Raja Ampat,” ujar Bahlil di Istana Negara, Selasa (10/6/2025). (Redaksi)

Sumber NU Online