NU MEDIA JATI AGUNG

MWCNU JATI AGUNG
NU MEDIA JATI AGUNG
Edisi
Advetorial
Opini
Donasi
🗓️ 2, September 2025   |   ✍️ Prin Orba

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Lampung

BANDAR LAMPUNG, NU Media Jati Agung – Momen kebersamaan disela unjuk rasa mahasiswa dan Pemprov Lampung terjadi di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025).

Ribuan mahasiswa bersama masyarakat berkumpul untuk menyuarakan aspirasi mereka. Meskipun cuaca terik, semangat massa aksi tetap tidak surut.

Pimpinan Daerah Turun Langsung

Momen berbeda terlihat ketika Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar, Kapolda Irjen Pol Helmy Santika, serta Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen Kristomei Sianturi memilih duduk bersila di lapangan.

Mereka tidak berada di panggung kehormatan, melainkan menyatu bersama mahasiswa. Oleh karena itu, suasana aksi terasa lebih dekat dan dialogis.

Pegawai Pemprov Bagikan Makanan Ringan

Di sela riuh orasi dan kibaran spanduk tuntutan, hadir kejadian kecil yang mencairkan suasana.

Sejumlah pegawai Pemerintah Provinsi Lampung datang membawa plastik merah berisi makanan ringan.

Kemudian, tanpa banyak bicara, mereka membagikannya kepada para pendemo yang sejak pagi berdiri di bawah terik matahari.

Reaksi Peserta Aksi

Sekejap, wajah lelah mahasiswa dan masyarakat berubah lebih segar. Ada yang langsung membuka bungkus snack, ada yang saling berbagi sambil tertawa kecil, bahkan sebagian memilih duduk santai di bawah pepohonan untuk menikmatinya. Dengan demikian, momen sederhana itu memberikan energi baru bagi peserta aksi.

Nuansa Humanis di Tengah Demonstrasi

Pemandangan sederhana tersebut menghadirkan nuansa keakraban yang tak terduga di tengah aksi penuh semangat perjuangan.

Suara orasi bersahut dengan tawa ringan, sehingga memperlihatkan bahwa meski berada pada posisi berbeda, aparat pemerintah maupun penyampai aspirasi tetap memiliki ruang kebersamaan.

Selain itu, kejadian kecil ini memperlihatkan wajah humanis dari sebuah aksi massa.

Jeda Sejuk dalam Dinamika Aksi

Kehadiran pegawai Pemprov dengan plastik merah berisi camilan seakan menjadi jeda yang menyejukkan di tengah dinamika aksi.

Sementara itu, momentum ini juga membuktikan bahwa unjuk rasa tidak selalu identik dengan ketegangan.

Bahkan, di tengah riuhnya tuntutan, masih ada ruang untuk saling menyapa dengan sederhana.

Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat

Beberapa peserta aksi dari Aliansi Lampung Melawan bahkan tampak larut dalam momen itu.

Mereka duduk santai, bercengkerama dengan kawan seperjuangan, sambil menikmati camilan sederhana.

Oleh karena itu, aksi yang semula tegang justru berubah lebih cair. Akhirnya, suasana damai pun semakin terasa pada jalannya demonstrasi hari itu.

Penutup

Momen kebersamaan sederhana di sela aksi mahasiswa dan masyarakat ini meninggalkan pesan penting. Bahwa dalam penyampaian aspirasi, ruang kebersamaan masih bisa hadir.

Terlebih lagi, suasana damai dan penuh solidaritas mampu mencairkan ketegangan, sekaligus menunjukkan sisi humanis dari sebuah unjuk rasa besar di Provinsi Lampung.