NU Jati Agung

🗓️ Juni 10, 2025   |   ✍️ Redaksi

NU MEDIA JATI AGUNG, – Sekretaris Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), dr Citra Fitri Agustina, mengingatkan pentingnya menjaga pola konsumsi daging saat perayaan Idul Adha 1446 H/2025 M. Ia menekankan bahwa daging kurban memang kaya gizi, tetapi tetap perlu dikonsumsi secara seimbang.

“Tidak mungkin dari pagi sampai malam hanya makan daging. Harus tetap ada variasi. Konsumsi tetap perlu dikontrol, jangan lupakan sayur, buah, dan air putih,” ungkap dr Civi, sapaan akrabnya, saat ditemui NU Online di Kantor LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, asupan daging yang berlebihan dapat memicu berbagai penyakit, seperti kolesterol tinggi dan hipertensi. Karena itu, ia menyarankan agar daging tetap dikonsumsi, namun disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diimbangi dengan menu sehat lainnya.

“Orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti yang memiliki kadar kolesterol tinggi, harus lebih hati-hati. Cara makannya juga harus diperhatikan. Misalnya, mengurangi karbohidrat saat makan daging bisa jadi lebih sehat,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa mengonsumsi sayuran seperti tomat, timun, atau lobak dapat membantu mengurangi risiko gangguan kesehatan. “Untuk menyeimbangkan dan mengurangi risiko penyakit, bisa ditambahkan sayuran seperti itu,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan masyarakat agar mengenali kondisi tubuh masing-masing sebelum mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.

“Penting mengenali diri sendiri. Misalnya kalau sudah mulai pusing, emosi tidak stabil, atau sulit tidur, itu bisa jadi tanda tubuh tidak menerima dengan baik,” kata dr Civi.

Ia juga menyarankan agar pengolahan daging dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Misalnya, menghindari daging yang terlalu hangus saat dibakar atau dimasak dengan santan berlebihan.

“Kalau memang disate, perlu diperhatikan jangan sampai gosong atau terkena arang secara langsung karena tidak sehat,” terangnya. “Sebaiknya juga kurangi penggunaan santan, baik itu untuk sop, soto, maupun olahan lain,” tambahnya.

Dr Civi juga menekankan pentingnya membatasi penggunaan garam dan gula saat mengolah daging kurban.

“Jaga konsumsi gula dan garam. Jangan sampai berlebihan karena itu bisa memicu masalah kesehatan lainnya,” ucapnya.

Meskipun demikian, ia menyebutkan bahwa daging sapi, kambing, maupun domba tetap memiliki manfaat gizi yang tinggi jika dikonsumsi dengan bijak.

“Sapi dan kambing sama-sama mengandung protein tinggi. Tapi daging sapi lebih padat kandungan proteinnya, sementara kambing sedikit lebih rendah,” tutupnya.