
Khofifah Tekankan Pentingnya Tim Paralegal Muslimat NU
Bandar Lampung, NU Media Jati Agung Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Hj. Khofifah Indar Parawansa, menyoroti peningkatan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Kondisi ini mendorong Muslimat NU untuk mengambil langkah nyata. Ia menilai hal tersebut sebagai alasan penting bagi Muslimat NU untuk membentuk tim paralegal sendiri..
“Bila kita punya tim paralegal, meskipun nonlitigasi kita bisa melakukan pendampingan. Tim paralegal nonlitigasi tidak harus sarjana hukum, sehingga cakupannya lebih luas,” ujar Khofifah dikutip dari NU Online Lampung.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kegiatan silaturahim bersama pengurus Pimpinan Wilayah (PW) dan 13 Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-Provinsi Lampung di Swiss Belhotel, Bandar Lampung, Kamis (7/8/2025) petang.
Pelatihan Paralegal Skala Nasional
Sebelumnya, sebanyak 2.500 anggota Muslimat NU dari seluruh Indonesia, termasuk perwakilan dari Lampung, telah mengikuti pelatihan paralegal yang digelar Kementerian Hukum dan HAM pada 14 Juni 2025. Pelatihan ini bahkan mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelatihan paralegal terbesar.
Khofifah menjelaskan bahwa pelatihan tersebut bertujuan memperkuat peran Muslimat NU dalam memberikan bantuan hukum, khususnya kepada masyarakat rentan di tingkat desa.
“Pelatihan itu juga untuk memperkuat pemahaman hukum serta mendukung pendampingan berbasis komunitas terhadap perempuan dan anak korban kekerasan,” tambahnya.
Rekomendasi Kongres Muslimat NU 2011
Khofifah mengingatkan bahwa pada Kongres Muslimat NU di Bandar Lampung tahun 2011, peserta merekomendasikan pembentukan lembaga advokasi hukum keluarga. Namun, hingga kini lembaga tersebut belum terbentuk.
Selain itu, peserta kongres juga merekomendasikan pembentukan Forum Silaturahim Hafidzoh. Forum ini sudah hadir di beberapa daerah, termasuk Kendal, Jawa Tengah, yang akan menggelar pelantikan pada 31 Agustus 2025 dengan target kehadiran 10 ribu orang.
“Penting sekali dibentuk forum ini di setiap cabang kepengurusan Muslimat. Karena ini merupakan rekomendasi Kongres di Lampung, maka perlu juga segera dihadirkan di Lampung,” tegasnya.
Dorongan Peningkatan Pendidikan Perempuan
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah mengajak perempuan untuk terus meningkatkan pendidikan. Ia menilai pendidikan menjadi kunci untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Ia menekankan bahwa perempuan dapat memperoleh pendidikan tidak hanya melalui jalur formal, tetapi juga lewat pendidikan informal seperti kursus dan pelatihan.
“Pendidikan itu sangat penting. Kunci mendapatkan pekerjaan yang layak adalah dari pendidikan. Dan pendidikan itu tidak hanya melalui jalur formal, tapi bisa juga melalui berbagai kursus,” jelasnya.
Kesamaan Tantangan Lampung dan Jawa Timur
Khofifah juga menyoroti persamaan antara Provinsi Lampung dan Jawa Timur, yang sama-sama memiliki banyak warga bekerja di Arab Saudi. Ia mendorong pekerja migran Indonesia agar menembus sektor formal dan profesional.
“Sudah saatnya para pekerja kita yang ke luar negeri bekerja di jalur formal, atau tenaga profesional. Untuk memasuki jalur tersebut, tentunya harus ditunjang dengan pendidikan yang cukup,” ujar Gubernur Jawa Timur ini.
Dukungan Muslimat NU Lampung
Ketua PW Muslimat NU Lampung, Fita Nahdia Assegaf, mengungkapkan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lampung masih cukup tinggi. Karena itu, ia menegaskan keberadaan paralegal Muslimat NU sebagai kebutuhan mendesak.
“Kehadiran Ketua Dewan Pembina Muslimat NU, Ibu Nyai Khofifah tentunya dapat memberi motivasi bagi para pengurus Muslimat NU di Lampung, baik dalam pembentukan paralegal maupun pelaksanaan program-program lainnya,” kata Fita.
Langkah Lanjut
Khofifah berharap pembentukan tim paralegal Muslimat NU di setiap cabang kepengurusan dapat meningkatkan kemampuan memberikan pendampingan hukum secara cepat dan tepat. Ia meyakini langkah tersebut mampu memberi perlindungan lebih baik bagi perempuan dan anak korban kekerasan di seluruh daerah.
Ia juga mendorong Muslimat NU, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk bersinergi menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan bebas kekerasan. (ARF)
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan