NU MEDIA JATI AGUNG

NU MEDIA JATI AGUNG
Logo NU Jatiagung

NU Jatiagung - Situs Resmi

KH Abubakar Yusuf, Tokoh NU Karawang dan Warisan Perjuangannya

KH Abubakar Yusuf, tokoh Nahdlatul Ulama asal Karawang, lahir di Palembang pada 10 November 1905. Ia menimba ilmu di Pesantren Tebuireng, Jombang, berguru langsung kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, lalu berjuang membesarkan NU di Karawang dan Jawa Barat.

Menimba Ilmu Sejak Usia Muda

NU MEDIA JATI AGUNG, – Sejak kecil, orang tua Abubakar Yusuf mendorongnya untuk menekuni ilmu agama.

Oleh karena itu, ia menempuh pendidikan di Pesantren Tebuireng, Jombang. Di pesantren itu, ia berguru langsung kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

Selain itu, ia tekun menimba ilmu selama tujuh hingga sepuluh tahun. Ketika NU berdiri pada 1926, Abubakar masih tercatat sebagai santri Tebuireng.

Dengan demikian, ia menyaksikan langsung lahirnya organisasi yang kelak menjadi wadah perjuangannya sepanjang hayat.

Kiprah di Tanah Karawang

Sekembalinya ke Karawang, tanah asal keluarganya, Abubakar Yusuf mendirikan madrasah.

Selanjutnya, ia mengajar masyarakat melalui Masjid Jami’ As-Salaf di Desa Karasak. Oleh karena itu, masyarakat Karawang mengenalnya sebagai ulama penggerak pendidikan.

Usahanya berbuah nyata. Pada 1937, Karasak resmi menjadi ranting NU. Bukti Syahadah pendirian ranting itu bahkan masih tersimpan rapi di pihak keluarga hingga saat ini.

Dengan demikian, kiprahnya tidak hanya membangun pendidikan, tetapi juga memperkuat organisasi NU di Karawang.

Jaringan Nasional yang Luas

Selain aktif di tingkat lokal, Abubakar Yusuf berkiprah di ranah nasional.

Ia tercatat sebagai anggota Konstituante dari Fraksi NU dengan nomor anggota 253. Posisi tersebut menempatkannya dalam lingkaran politik penting di Indonesia.

Kemudian, jaringannya meluas hingga kalangan elite NU nasional. Tokoh-tokoh seperti KH Idham Chalid, KH Saifuddin Zuhri, hingga Subchan ZE bahkan tercatat pernah berkunjung ke kediamannya di Karasak.

Karena itu, rumahnya tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal. Sebaliknya, rumah itu juga menjadi ruang silaturahmi dan musyawarah tokoh NU.

Mengabdi pada Masyarakat

Pada 1969, Abubakar Yusuf memilih mundur dari dunia politik.

Ia kemudian lebih fokus membina masyarakat di Karawang. Namun, meski tidak aktif lagi dalam politik, ia tetap menjaga hubungan dengan tokoh NU nasional.

Bahkan, banyak pihak masih mendatanginya untuk meminta nasihat. Dengan demikian, perannya tetap besar meski tidak memegang jabatan formal.

Selain itu, sikapnya menegaskan bahwa perjuangan ulama tidak selalu bergantung pada posisi politik. Sebaliknya, perjuangan itu dapat tumbuh melalui pembinaan masyarakat secara langsung.

Warisan Keluarga dan Generasi Penerus

Warisan perjuangan Abubakar Yusuf berlanjut melalui anak dan cucunya.

Putranya, H. Deci Abdurrokhim, sempat menjadi anggota DPRD hingga 1979. Selanjutnya, cucu-cucunya seperti Moch Iqbal dan H. Moch Fauzan aktif di jajaran PCNU Karawang.

Oleh karena itu, perjuangan Abubakar tidak berhenti pada dirinya. Sebaliknya, warisan itu terus mengalir melalui garis keturunan yang konsisten menjaga semangat NU di Karawang.

Dengan demikian, generasi penerus itu menjadi bukti nyata bahwa perjuangan seorang tokoh dapat mengakar kuat dalam keluarga.

Nama yang Tetap Abadi

Meskipun namanya tidak setenar tokoh NU nasional lainnya, kiprah Abubakar Yusuf tetap meninggalkan jejak kuat.

Ia bukan hanya santri Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Lebih dari itu, ia merupakan sosok yang mengakar di tengah masyarakat Karawang.

Selain itu, ia berhasil menurunkan generasi penerus yang tetap menjaga semangat NU. Dengan demikian, namanya tetap abadi sebagai tokoh penting di Karawang.

Konteks NU di Karawang

Perjalanan NU di Karawang memang tidak terlepas dari peran tokoh lokal. Oleh karena itu, kehadiran Abubakar Yusuf berpengaruh besar.

Ia memperlihatkan bagaimana NU bisa tumbuh kuat bukan hanya dari pusat, tetapi juga dari basis masyarakat daerah.

Selain itu, NU di Karawang berkembang melalui pendidikan, dakwah, dan silaturahmi. Upaya itu sejalan dengan visi besar NU secara nasional, yaitu memperkuat tradisi keagamaan sekaligus berkontribusi pada bangsa.

Inspirasi Bagi Generasi Muda

Dengan perjuangan panjangnya, Abubakar Yusuf memberi teladan penting bagi generasi muda NU.

Ia membuktikan bahwa ilmu, pengabdian, dan konsistensi dapat menghasilkan perubahan besar. Karena itu, kisah hidupnya patut dikenang dan dijadikan inspirasi.

Selain itu, generasi muda NU dapat meneladani semangatnya. Mereka bisa melanjutkan perjuangan melalui jalur pendidikan, sosial, maupun organisasi.

Pada akhirnya, teladan itu akan memperkuat NU di masa depan.

KH Abubakar Yusuf menjadi contoh nyata tokoh lokal yang berperan besar membesarkan NU di Karawang.

Ia mengabdikan diri sejak muda, berjuang melalui pendidikan, memperkuat organisasi, hingga melahirkan generasi penerus.

Dengan demikian, jejak perjuangannya layak dikenang. Namanya abadi dalam sejarah NU Karawang.

Pada akhirnya, sosok Abubakar Yusuf mengingatkan bahwa perjuangan tokoh daerah sama pentingnya dengan peran tokoh nasional.