
NU MEDIA JATI AGUNG, – Jamaah haji Indonesia kompak mengenakan batik saat melaksanakan pelemparan jumrah di Jamarat, Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). Identitas busana ini menjadi tren tersendiri bagi jamaah Indonesia, dengan batik yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia.
Jutaan jamaah haji berkumpul di tenda-tenda Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah selama 4 hari (10-13 Dzulhijjah). Kepadatan terjadi saat jamaah tumpah ruah di jalan menuju Jamarat, sehingga atribut seperti seragam batik membantu rombongan tetap kompak. Jamaah Indonesia mengenakan beragam motif batik, seperti Solo, Makassar, Dayak, Pekalongan, dan motif modern, dipadukan dengan sarung, peci, atau syal.
Kekompakan ini memudahkan identifikasi jika ada anggota yang terpisah, serta mendapat apresiasi dari petugas keamanan Arab Saudi yang memuji ketertiban jamaah Indonesia. Bahkan, jamaah asal Somalia, Mahamed Farax, mengaku kerap mengenakan sarung ala Indonesia.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga membentuk Pos Mobile Crisis Rescue (MCR) di Jamarat untuk membantu jamaah yang kebingungan. Sementara itu, PPIH mengimbau jamaah Indonesia tidak terburu-buru melaksanakan thawaf ifadhah pada 8-9 Juni 2025, kecuali kloter awal yang pulang pada 11 Juni.