
Dubes RI Ingatkan WNI di Kamboja
Jakarta, NU MEDIA JATI AGUNG, – Dubes RI mengingatkan WNI Kamboja agar tidak mudah tergiur iming-iming gaji besar. Ia menyampaikan peringatan itu setelah otoritas Kamboja menangkap ratusan WNI yang terlibat dalam penipuan daring di berbagai provinsi.
Pertemuan Dubes dengan WNI
KBRI Phnom Penh dalam pernyataan resmi, Jumat (5/9/2025), menyebutkan Dubes Santo Darmosumarto bertemu dengan 13 WNI di Provinsi Mondulkiri, Rabu (3/9/2025). Mereka ditangkap karena bekerja pada jaringan penipuan daring.
“Dubes RI mengingatkan para WNI agar tidak lagi mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar. Harapannya, pengalaman para WNI di Kamboja itu dapat disampaikan kepada sanak saudara, teman, dan komunitas asal mereka. Jangan sampai warga lainnya di Indonesia terjerat permasalahan yang sama,” demikian dikutip dari pernyataan KBRI.
Saat ini, 13 WNI tersebut menjalani proses keimigrasian sebelum otoritas Kamboja mengizinkan mereka kembali ke tanah air. KBRI memastikan seluruh WNI dalam kondisi baik, serta menerima bantuan makanan dan obat-obatan.
Apresiasi untuk Kepolisian Kamboja
Pada hari yang sama, Dubes RI juga menemui Kepala Kepolisian Provinsi Mondulkiri, Mayor Jenderal Lor Sokha. Dalam pertemuan itu, Santo menyampaikan apresiasi atas respon cepat kepolisian dalam mengamankan WNI yang bekerja pada sindikat penipuan daring.
“Kami memohon dukungan Pemerintah Kamboja agar proses deportasi WNI dapat dilakukan dengan cepat,” ujar Santo.
Menanggapi hal itu, Mayjen Lor Sokha menegaskan komitmen Kepolisian Mondulkiri untuk menjaga keamanan wilayahnya.
“Kami akan memastikan provinsi Mondulkiri tetap aman dan nyaman bagi warga lokal maupun pengunjung asing,” katanya.
Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam
Data otoritas Kamboja mencatat jumlah WNI di negara itu terus meningkat, dengan total melebihi 131 ribu orang pada akhir tahun lalu. Peningkatan jumlah tersebut diikuti dengan melonjaknya kasus konsuler.
Sepanjang 2024, KBRI Phnom Penh menangani 3.310 kasus. Namun, hanya dalam tujuh bulan pertama 2025, jumlah kasus sudah mencapai 3.256. Dari jumlah itu, sekitar 83 persen berkaitan dengan penipuan daring.
Peringatan Serius untuk Masyarakat Indonesia
KBRI menilai fenomena ini sebagai peringatan serius bagi masyarakat Indonesia agar lebih waspada sebelum menerima tawaran kerja di luar negeri, khususnya di Kamboja. Tawaran gaji tinggi kerap menjadi pintu masuk praktik penipuan daring.
Dubes Santo menegaskan kembali pentingnya komunikasi antarwarga. Ia berharap para WNI yang pernah terjebak dalam jaringan penipuan dapat berbagi pengalaman agar kasus serupa tidak terulang.
“Informasi dari mereka yang pernah mengalami langsung dapat menjadi pelajaran berharga bagi calon pekerja migran. Jangan mudah percaya pada agen atau perekrut yang menjanjikan gaji tinggi tanpa kejelasan,” ujar Santo.
Upaya KBRI Lindungi WNI
KBRI Phnom Penh menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan kepada seluruh WNI. Selain pendampingan hukum dan keimigrasian, KBRI juga menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan akses kesehatan.
KBRI menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan otoritas Kamboja untuk menekan praktik sindikat penipuan daring. Upaya ini sekaligus menjadi peringatan bagi warga Indonesia untuk lebih selektif dalam mencari peluang kerja di luar negeri.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh