Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdiri pada 17 April 1960 di Surabaya. Selama ini masyarakat mengenal 13 deklarator, tetapi KH Munsif Nahrowi menegaskan bahwa A.A. Murtadho juga ikut berperan penting.
Peran A.A. Murtadho dalam Lahirnya PMII
NU MEDIA JATI AGUNG, – A.A. Murtadho hadir sebagai perwakilan Pimpinan Pusat IPNU di Jakarta. Saat itu ia masih menempuh pendidikan di Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN). Kiai Munsif menjelaskan bahwa Murtadho memimpin beberapa sesi musyawarah mahasiswa NU di Surabaya dan ikut mendirikan PMII.
Jejak Hidup dari Malang ke Jakarta
Abdullah Alwi Murtadho lahir dari keluarga ulama Singosari, Malang. Ayahnya, Kiai Alwi bin Kiai Murtadho, pernah memimpin PCNU Singosari yang kemudian melahirkan NU Cabang Kabupaten Malang. Sejak kecil ia akrab dengan M. Said Budairy, keponakannya. Keduanya menempuh pendidikan di Malang, lalu melanjutkan studi ke Jakarta.
Aktif di IPNU dan Kiprah di PMII
Di Jakarta, A.A. Murtadho memimpin Perwakilan Pimpinan Pusat (PPP) IPNU. Ia bersama para pengurus membentuk Departemen Perguruan Tinggi yang kemudian melahirkan PMII. Ia ikut memimpin jalannya musyawarah di Surabaya. Meskipun tidak masuk dalam kepengurusan pertama PMII, ia memperkenalkan Mahbub Djunaidi ke IPNU hingga akhirnya Mahbub memimpin PMII.
Karier Diplomat dan Warisan Dakwah
Setelah lulus dari ADLN, A.A. Murtadho berkarier sebagai diplomat. Pemerintah menugaskannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Irak pada 1986–1989. Ia juga mendirikan Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari bersama saudara-saudaranya pada 1978.
Lahul Fatihah…