
Pendahuluan
NU MEDIA JATI AGUNG, – Amatillah Maryam (wafat 758 H) adalah ahli hadits dan ahli fiqih mazhab Hanbali yang dikenal luas dalam dunia keilmuan Islam. Kata kunci utama “Amatillah Maryam” muncul di awal pembahasan ini secara natural. Ia mencapai derajat syaikhah dan musnidah, dengan sanad hadits yang terjaga serta banyak murid yang meneruskan ilmunya.
Latar Belakang dan Nasab
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mencatat, nama lengkap beliau adalah Amatillah Maryam binti Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Abdul Mun’im bin Ni’mah bin Sulthan bin Surur bin Rafi’ bin Hassan bin Ja’far An-Nabulsiyah.
Beliau lahir sekitar tahun 691 atau 692 H dan berasal dari keluarga terpandang di Nabulsi.
Pendidikan dan Guru
Guru Utama
Maryam berguru langsung kepada Imam Abul Fadhl Ahmad bin Hibbatullah bin ‘Asakir, seorang ulama besar bergelar as-syaikh al-musnid.
Selain itu, ia juga mengambil riwayat dari ulama-ulama Damaskus dan Nabulsi lainnya.
Peran dalam Pendidikan
Beliau aktif mengajarkan hadits kepada murid-muridnya, termasuk putranya, Syamsuddin Muhammad bin Abdul Qadir, yang kelak menjadi ulama besar Hanbali.
Kehidupan Keluarga
Maryam merupakan istri dari Abdul Qadir bin Utsman Al-Ja’fari An-Nabulsi. Keduanya masih memiliki hubungan kerabat. Putra mereka, Syamsuddin Muhammad (wafat 797 H), menjadi qadhi di Al-Quds dan Ramallah, serta menulis banyak kitab penting seperti Mukhtashar Thabaqatul Hanabilah dan Mukhtashar Kitabul ‘Uzlah.
Karya-Karya
Musnad Amatillah Maryam
Maryam menulis Musnad Amatillah Maryam binti Abdirrahman Al-Hanbaliyah. Saat ini, para peneliti baru menemukan satu bagian, berjudul Juz’un min 24 Riwayatan, dan mereka mencetaknya berdasarkan naskah di Darul Kutub Al-Misriyah.
Pentahqiq kitab ini, Majdi As-Sayyid Ibrahim, menegaskan bahwa ia belum menemukan bagian lain meski sudah melakukan pencarian.
Karya Lain
Selain musnad, Maryam menulis kitab Mu’jamus Syaikhah Maryam yang Ibnu Hajar Al-‘Asqalani takhrij. Kitab ini masih berbentuk naskah tulisan tangan.
Riwayat Hadits yang Diriwayatkan
Beberapa hadits yang Maryam riwayatkan dalam musnadnya antara lain:
-
“Timbangan paling berat di atas mizan adalah akhlak yang baik.”
-
“Janganlah (wanita yang) haid dan (orang yang) junub membaca sesuatu dari Al-Qur’an.”
Murid-Murid Terkenal
Beberapa ulama yang belajar kepada Maryam antara lain:
-
Imam Abu Abdillah Ad-Dimyathi
-
Imam Syamsuddin As-Sinbathi
Murid-murid besar ini membuktikan reputasi dan keilmuan Maryam sebagai muhadditsah terkemuka.
Wafat
Syeikhah Amatillah Maryam wafat di Nabulsi pada bulan Muharram 758 H. Murid-muridnya melanjutkan warisan keilmuan tersebut, dan banyak di antara mereka menjadi ulama besar.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan