
Al-Jahidz adalah salah satu ulama dan ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia Islam. Nama lengkapnya Abu Utsman ibn Bahr al-Kinani al-Basri. Ia lahir di Basra, Irak, pada tahun 163 H. Sejak masa kanak-kanak, Al-Jahidz sudah menunjukkan ketertarikannya pada ilmu pengetahuan.
Tak heran, sebab Al-Jahidz adalah sosok yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia gemar belajar, membaca, dan menulis. Buku-buku bacaannya sangat banyak dan beragam, terbukti dari luasnya pengetahuan dan wawasannya.
Al-Jahidz tumbuh pada masa ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam sedang berkembang pesat. Banyak ulama dan ilmuwan Muslim yang lahir dari kalangan rakyat biasa, termasuk Al-Jahidz. Ia belajar berbagai disiplin ilmu dari para tokoh pada masanya, seperti bahasa, sastra, sejarah, politik, akhlak, bahkan biologi tumbuhan dan binatang.
Dalam Kitab Siyar A’lam an-Nubala, Jilid 11 halaman 527 karya Syamsuddin Az-Zahabi, disebutkan bahwa saat wafat, Al-Jahidz telah menulis ratusan kitab dari berbagai disiplin ilmu. Salah satu karya fenomenalnya yang masih menjadi rujukan adalah kitab Al-Bayan wa At-Tabyin yang membahas tema-tema sastra Arab seperti gaya bahasa, retorika, dan puisi.
Selain itu, ada pula kitab Al-Hayawan sebanyak tujuh jilid. Kitab ini menjelaskan lebih dari 350 spesies hewan dan menjadi rujukan dalam ilmu zoologi. Dari karya ini, Al-Jahidz dikenal sebagai bapak zoologi Arab.
Nasihat Al-Jahidz tentang Cinta
Sebagaimana dijelaskan dalam Siyar A’lam an-Nubala, Jilid 11 halaman 527, Al-Jahidz menyampaikan nasihat dalam salah satu karyanya tentang pentingnya cinta. Ia berkata bahwa manfaat yang dirasakan seseorang akan menimbulkan rasa senang dan cinta, sedangkan kerugian menimbulkan rasa kecewa dan benci.
Ia menulis:
المنفعة توجب المحبة, والمضرة توجب البغضة ، والمضادة عداوة ، والأمانة طمأنينة ، وخلاف الهوى يوجب الاستثقال ، ومتابعته توجب الألفة . العدل يوجب اجتماع القلوب ، والجور يوجب الفرقة . حسن الخلق أنس ، والانقباض وحشة . التكبر مقت ، والتواضع مقة ، الجود يوجب الحمد ، والبخل يوجب الذم ، التواني يوجب الحسرة ، والحزم يوجب السرور ، والتغرير ندامة
Artinya:
“Manfaat menimbulkan cinta, kerugian menimbulkan kebencian, kontroversi menimbulkan permusuhan, amanah menimbulkan ketenangan, melawan hawa nafsu menimbulkan beban, mengikutinya menimbulkan keakraban. Keadilan menimbulkan persatuan hati, kezaliman menimbulkan perpecahan. Akhlak yang baik menimbulkan kegembiraan, dan penyusutan menimbulkan kegelisahan. Kesombongan menimbulkan kebencian, kerendahan hati menimbulkan kasih sayang, kemurahan hati menimbulkan pujian, dan kekikiran menimbulkan celaan. Kelambanan menimbulkan penyesalan, ketegasan menimbulkan kegembiraan, dan penipuan menimbulkan penyesalan.”
Sosok yang Mencintai Ilmu Pengetahuan
Tak diragukan lagi, Al-Jahidz adalah sosok yang sangat mencintai ilmu. Ia menulis lebih dari 200 karya dalam berbagai disiplin ilmu. Saking cintanya pada belajar, ia kadang lupa diri.
Pernah diceritakan, ia lupa kuniyah-nya sendiri (Abu Utsman) selama tiga hari karena begitu tenggelam dalam dunia ilmu. Menurut Syekh Muhammad Amin al-Shinqiti, karena kesibukannya menuntut ilmu, ia sampai memisahkan diri dari urusan dunia yang dianggapnya remeh-temeh.
Dalam sebuah kisah, Al-Jahidz ingin ikut ke gurun bersama teman-temannya yang berencana memasak. Saat diminta mencari kayu bakar, ia menolak dan berkata, “Aku tidak pandai mencari kayu bakar. Apakah ada hal lain yang bisa aku lakukan?”
Meninggal Tertimpa Kitab
Para sejarawan berbeda pendapat soal wafatnya Al-Jahidz. Pendapat masyhur menyebut ia meninggal pada tahun 255 H di Baghdad, tertimpa koleksi buku-bukunya yang ditumpuk tinggi.
Pendapat ini didukung oleh fakta bahwa Al-Jahidz adalah kutu buku sejati. Buku-bukunya sangat banyak dan disimpan dalam satu tempat, hingga bisa menimpanya saat ia belajar.
Pendapat lain menyebut ia wafat karena lumpuh pada akhir hayatnya. Namun, pendapat ini kurang didukung oleh sumber-sumber sejarah. Maka, pendapat paling kuat adalah bahwa ia wafat karena tertimpa tumpukan kitabnya sendiri.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan