
Sidang penembakan tiga polisi Way Kanan Lampung hadirkan 11 saksi
NU MEDIA JATI AGUNG, – Terdakwa Peltu Lubis mengungkapkan fakta mengejutkan dalam sidang lanjutan kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung. Ia mengaku selalu berkoordinasi dengan Kapolsek Negara Batin sebelum membuka gelanggang sabung ayam, bahkan memberikan setoran uang secara rutin.
“Saya selalu koordinasi jika judi sabung ayam akan dibuka. Gelanggang ini dibuka hari Senin dan Kamis, nanti saya telepon kapolsek untuk koordinasi,” ujar Peltu Lubis dalam sidang yang digelar di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (16/6/2025).
Ia mengatakan bahwa komunikasi dilakukan melalui sambungan telepon, kadang malam hari, dan kadang tidak dilakukan sama sekali. Ketua Majelis Hakim, Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, meminta Peltu Lubis memperagakan percakapan saat menghubungi Kapolsek AKP Anumerta Lusiyanto.
“Pak Kapolsek saudaraku, kami izin mau buka. Lalu kapolsek jawab: ‘Silakan saja, jangan sampai ada keributan.’ Kalau tidak lewat telepon, saya datang langsung ke polsek atau ketemu di Sub Ramil,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa setiap kali membuka sabung ayam, uang senilai Rp 1 juta diberikan kepada kapolsek sebagai bentuk penghargaan. Bahkan sebelum Lebaran, jumlahnya meningkat.
“Untuk Lebaran, kami beri Rp 2 juta. Itu sebagai tanda menghargai.”
Peltu Lubis mengaku praktik ini sudah dilakukan sejak lama dan tidak pernah bermasalah dengan pihak kepolisian setempat. Pada hari penggerebekan, 17 Maret 2025, ia sempat hendak menyerahkan uang, namun tidak menemukan kapolsek di kantor.
“Saya datang ke gelanggang, ketemu Kopda Bazarsah. Mau kasih uang ke kapolsek, tapi ditelepon tidak diangkat, di polsek juga tidak ada orang. Jadi uangnya masih di Bazar waktu itu,” katanya.
Ia juga menyebut ada anggota aparat lainnya yang mendapat “jatah” dari kegiatan tersebut, termasuk beberapa oknum dari Polsek dan Brimob.
“Ada anggota yang datang ke warung dekat gelanggang, cuma makan dan merokok, nanti yang bayar Bazar. Pulangnya dikasih uang Rp 100 ribu per orang. Saya kaget juga bisa digerebek,” ungkapnya.
—