NU MEDIA JATI AGUNG

🗓️ 1, Agustus 2025   |   ✍️ Ahmad Royani, S.H.I

Pengantar Sosok Ibnu Majah

NU MEDIA JATI AGUNG, – Ibnu Majah adalah salah satu tokoh besar dalam dunia keilmuan Islam yang menguasai dua sumber utama syariat, yakni Al-Qur’an dan hadits. Penguasaan terhadap dua sumber tersebut tidaklah mudah, karena membutuhkan banyak ilmu pendukung. Sosok ulama besar ini lahir di kota Qazwayn, Iran, pada tahun 209 H, dan dikenal sebagai ahli hadits dan mufassir.

Asal-usul Nama Ibnu Majah

Menurut ‘Abdurrasyid An-Nu’mani, terdapat tiga pendapat mengenai asal-usul nama “Majah”:

Perjalanan Menuntut Ilmu

Guru Pertama di Qazwayn

Setelah menghafal Al-Qur’an, Ibnu Majah berguru kepada Al-Hafizh ‘Ali bin Muhammad Ath-Thanafisi. Guru ini dikenal sebagai ahli hadits besar pada akhir abad ke-2 Hijriah.

Pengembaraan ke Negeri Islam

Ibnu Majah mengembara ke berbagai wilayah seperti Basrah, Kufah, Makkah, Syam, Mesir, Ray, dan kota-kota lainnya untuk mempelajari hadits. Ia membaca kitab-kitab penting seperti:

Kitab-kitab ini ia pelajari dari murid-murid langsung penulisnya.

Karya-Karya Besar Ibnu Majah

Kitab Tafsir Ibnu Majah

Menurut Ibn Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah, tafsir Ibnu Majah termasuk tafsir besar. As-Suyuthi dalam Al-Itqan memasukkan karyanya dalam kategori tafsir bil ma’tsur, sejajar dengan Tafsir Ath-Thabari. Tafsir ini mengutip pendapat ulama generasi awal: Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in.

Kitab Hadits: Sunan Ibnu Majah

Sunan Ibnu Majah adalah karya monumental yang termasuk dalam enam kitab hadits utama (Al-Kutubus Sittah). Meskipun terdapat perdebatan mengenai kitab keenam, kehadiran Sunan Ibnu Majah di antara kandidat menunjukkan kualitasnya.

Ibnu Majah menyerahkan karya ini kepada Abu Hatim Ar-Razi yang kemudian memberikan komentar:

“Menurutku, jika kitab ini beredar, maka seluruh atau mayoritas kitab-kitab hadis yang selama ini beredar tidak akan diminati lagi. Dalam Sunan ini hadits yang lemah sanadnya tidak sampai tiga puluh.”

Namun, komentar ini dikritik oleh Adz-Dzahabi yang menyatakan:

“Ibnu Majah adalah seorang ahli hadits yang mencapai derajat hafizh naqid, ia jujur dan luas ilmunya. Yang mengurangi derajat kitab Sunannya adalah hadits-hadits munkar dan beberapa hadits maudlu’. Hadits yang tidak bisa dijadikan dalil jumlahnya banyak, mungkin sekitar seribu hadits.”

Kitab Tarikh dan Karya Lain

Ibnu Majah juga menulis kitab Tarikh yang berisi biografi para perawi hadits dari generasi Sahabat hingga generasi beliau sendiri, serta deskripsi beberapa kota (Tarikh fir Rijal wal Amshar). Sayangnya, hanya kitab Sunan yang masih bisa diakses oleh kita sekarang.

Wafatnya Ibnu Majah

Ulama besar ini wafat pada bulan Ramadan tahun 273 H di tanah kelahirannya, Qazwayn, Iran.