
Pengantar Sosok Ibnu Majah
NU MEDIA JATI AGUNG, – Ibnu Majah adalah salah satu tokoh besar dalam dunia keilmuan Islam yang menguasai dua sumber utama syariat, yakni Al-Qur’an dan hadits. Penguasaan terhadap dua sumber tersebut tidaklah mudah, karena membutuhkan banyak ilmu pendukung. Sosok ulama besar ini lahir di kota Qazwayn, Iran, pada tahun 209 H, dan dikenal sebagai ahli hadits dan mufassir.
Asal-usul Nama Ibnu Majah
Menurut ‘Abdurrasyid An-Nu’mani, terdapat tiga pendapat mengenai asal-usul nama “Majah”:
-
Majah adalah julukan ayah Ibnu Majah, pendapat ini dianut mayoritas ulama.
-
Ada yang menyebut Majah sebagai nama ibunya.
-
Sebagian lainnya menyebut Majah sebagai julukan kakeknya.
Perjalanan Menuntut Ilmu
Guru Pertama di Qazwayn
Setelah menghafal Al-Qur’an, Ibnu Majah berguru kepada Al-Hafizh ‘Ali bin Muhammad Ath-Thanafisi. Guru ini dikenal sebagai ahli hadits besar pada akhir abad ke-2 Hijriah.
Pengembaraan ke Negeri Islam
Ibnu Majah mengembara ke berbagai wilayah seperti Basrah, Kufah, Makkah, Syam, Mesir, Ray, dan kota-kota lainnya untuk mempelajari hadits. Ia membaca kitab-kitab penting seperti:
-
Sahih Bukhari dan Muslim
-
Musnad Ahmad
-
Al-Muwaththa’
Kitab-kitab ini ia pelajari dari murid-murid langsung penulisnya.
Karya-Karya Besar Ibnu Majah
Kitab Tafsir Ibnu Majah
Menurut Ibn Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah, tafsir Ibnu Majah termasuk tafsir besar. As-Suyuthi dalam Al-Itqan memasukkan karyanya dalam kategori tafsir bil ma’tsur, sejajar dengan Tafsir Ath-Thabari. Tafsir ini mengutip pendapat ulama generasi awal: Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in.
Kitab Hadits: Sunan Ibnu Majah
Sunan Ibnu Majah adalah karya monumental yang termasuk dalam enam kitab hadits utama (Al-Kutubus Sittah). Meskipun terdapat perdebatan mengenai kitab keenam, kehadiran Sunan Ibnu Majah di antara kandidat menunjukkan kualitasnya.
Ibnu Majah menyerahkan karya ini kepada Abu Hatim Ar-Razi yang kemudian memberikan komentar:
“Menurutku, jika kitab ini beredar, maka seluruh atau mayoritas kitab-kitab hadis yang selama ini beredar tidak akan diminati lagi. Dalam Sunan ini hadits yang lemah sanadnya tidak sampai tiga puluh.”
Namun, komentar ini dikritik oleh Adz-Dzahabi yang menyatakan:
“Ibnu Majah adalah seorang ahli hadits yang mencapai derajat hafizh naqid, ia jujur dan luas ilmunya. Yang mengurangi derajat kitab Sunannya adalah hadits-hadits munkar dan beberapa hadits maudlu’. Hadits yang tidak bisa dijadikan dalil jumlahnya banyak, mungkin sekitar seribu hadits.”
Kitab Tarikh dan Karya Lain
Ibnu Majah juga menulis kitab Tarikh yang berisi biografi para perawi hadits dari generasi Sahabat hingga generasi beliau sendiri, serta deskripsi beberapa kota (Tarikh fir Rijal wal Amshar). Sayangnya, hanya kitab Sunan yang masih bisa diakses oleh kita sekarang.
Wafatnya Ibnu Majah
Ulama besar ini wafat pada bulan Ramadan tahun 273 H di tanah kelahirannya, Qazwayn, Iran.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan