NU Jati Agung

🗓️ Juli 9, 2025   |   ✍️ Editor

BANDAR LAMPUNG, NU MEDIA JATI AGUNG, —Rabu pagi, 9 Juli 2025, masyarakat di sejumlah wilayah Provinsi Lampung dan sebagian Banten dikejutkan oleh guncangan gempa bumi yang cukup terasa. Getaran tersebut terjadi pada pukul 06.50 WIB dan bersumber dari laut lepas di barat laut Sumur, tepatnya 95 kilometer dari titik tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laporan resminya menyebutkan bahwa gempa memiliki kekuatan 5,4 magnitudo. Koordinat pusat gempa berada pada 6,52 derajat Lintang Selatan dan 104,73 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman mencapai 24 kilometer di bawah permukaan laut.

Guncangan tidak hanya dirasakan di satu wilayah saja. Menurut BMKG, sejumlah daerah di Lampung seperti Bandarlampung, Semaka, Pematangan Sawah, Kota Agung, dan Sumberjo ikut merasakan getaran gempa. Sementara di Provinsi Banten, Bayah dan Cibeber juga dilaporkan turut terdampak getaran, meski belum ada laporan kerusakan berarti.

Meski tidak menimbulkan tsunami dan belum ada informasi resmi terkait kerusakan fisik maupun korban, BMKG tetap menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi tanpa peringatan dini.

Gempa bumi yang terjadi ini menjadi pengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Lampung dan Banten, berada di kawasan rawan gempa karena dilewati oleh jalur patahan aktif. Oleh karena itu, kesiapan dan edukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam meminimalisir risiko korban dan kerusakan di masa mendatang.

Sebelumnya, BMKG juga telah merilis peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia. Hal ini menambah daftar peringatan dini yang dikeluarkan BMKG untuk bulan Juli 2025, mengingat fenomena alam akhir-akhir ini cenderung menunjukkan peningkatan aktivitas.

📢 BMKG menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap gempa bumi susulan.