
Jawa Timur , MWC NU Jati Agung – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa menjadi pengurus NU tidak boleh didasari ambisi kekuasaan, melainkan niat tulus untuk berkhidmat kepada umat.
Hal itu ia sampaikan dalam Gebyar Ramadhan PWNU Jawa Timur di Surabaya, Selasa (25/3/2025).
Pada kesempatan tersebut KH Yahya Cholil Staquf, mengingatkan pentingnya niat tulus dalam menjalankan peran sebagai pengurus Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga : Transformasi Digital! MWCNU Jati Agung Kembangkan Aplikasi untuk Organisasi
Menurutnya, menjadi pengurus NU bukan tentang kekuasaan, melainkan bentuk pengabdian kepada umat.
“Jadi, kita ber-NU itu awalnya perlu bertanya, kita itu mau apa? Apa mau berkuasa dengan segala cara, tentu bisa saja, tapi apa ya tega,” kata Gus Yahya dalam acara Gebyar Ramadhan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Surabaya, Selasa (25/3/2025).
Gus Yahya juga mengajak pengurus NU untuk kembali pada prinsip yang dipegang oleh para muassis (pendiri) NU, yaitu berikhtiar demi kemaslahatan umat.
Ia mengibaratkan dirinya sebagai seorang “tukang masak” yang bertugas menyajikan hidangan terbaik meski menghadapi beragam selera.
“Saya sendiri sudah mendedikasikan diri untuk menjadi tukang masak yang dirasakan enak bagi siapapun, meski selera beda-beda. Sebagai tukang masak, saya membangun konsolidasi yang jadi, tata kelola yang lebih baik. Yang penting, orang jam’iyah/organisasi ya berperilaku jam’iyah/prosedural,” katanya.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Katib Aam PBNU, KH Akhmad Said Asrori, yang menekankan bahwa ber-NU harus didasari niat ikhlas.
“Ber-NU itu ya niat berkhidmat kepada umat secara Lillaahi Ta’ala dan mengharapkan ridho Allah, karena NU itu organisasi yang sudah on the track dengan tuntunan para kiai,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), menambahkan bahwa momentum Ramadhan harus dijadikan ajang memperkuat kebersamaan dan silaturahmi.
“Kebersamaan itu penting untuk bangsa ini,” ujarnya.
Acara Gebyar Ramadhan ini dihadiri oleh pengurus NU se-Jawa Timur dan sejumlah tokoh penting, di antaranya Sekjen PBNU, Menteri Sosial H. Syaifullah Yusuf, Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, serta Kepala BPN Jatim Asep Heri, yang juga Panglima Wakaf PWNU.
Pesan-pesan yang disampaikan oleh para ulama di acara ini menegaskan bahwa pengurus NU harus berpegang teguh pada prinsip khidmat kepada umat, berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah demi kemajuan organisasi dan bangsa. (Red)