
Guru Ancam Murid saat Upacara
PESAWARAN, NU MEDIA JATI AGUNG, – Video seorang guru SD di Lampung yang tampak ingin mencekik murid viral di media sosial. Kejadian itu muncul ketika upacara berlangsung di Kabupaten Pesawaran pada akhir Juli 2025.
Selain itu, guru tersebut juga terlibat cekcok dengan rekan sesama guru. Ia mengaku kesal karena rekannya jarang ikut upacara Senin pagi.
Sementara itu, dalam video terlihat guru berdiri di depan barisan murid. Ia kemudian mendekati seorang siswa dengan gestur agresif seolah hendak menyerang.
Untungnya, guru lain langsung berteriak memperingatkan. Akhirnya, seorang rekan guru menghampiri pelaku dan menghentikan aksinya.
Video Viral Bikin Murid Menangis
Selanjutnya, video singkat itu juga memperdengarkan percakapan antarguru. Narasi dalam video menyebut bahwa guru tersebut marah karena rekannya jarang hadir di upacara Senin.
Kemudian, guru itu meminta panitia segera membubarkan upacara. Ia bahkan mendorong suasana hingga semakin ricuh.
Akibatnya, panitia benar-benar membubarkan upacara. Beberapa murid pun menangis karena ketakutan menyaksikan insiden itu.
Tak lama kemudian, rekaman peristiwa tersebut menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial. Oleh karena itu, warganet mengecam tindakan guru itu dan menuntut sanksi tegas.
Dinas Pendidikan Lampung Angkat Bicara
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amrico, membenarkan kejadian itu. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut memang terjadi di Kabupaten Pesawaran.
“Benar, peristiwa itu terjadi di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran pada akhir Juli 2025,” kata Thomas, Minggu (24/8/2025).
Lebih lanjut, Thomas menambahkan bahwa Inspektorat Kabupaten Pesawaran sudah menangani kasus ini. “Inspektorat juga sudah memberi tindakan kepada guru tersebut,” jelasnya.
Latar Belakang Insiden
Jika ditelusuri lebih jauh, insiden ini menunjukkan persoalan kedisiplinan di lingkungan sekolah. Guru yang seharusnya menjadi teladan justru bertindak tidak pantas di depan murid.
Di sisi lain, masalah kedisiplinan upacara memang sering menimbulkan perdebatan. Sebagian guru dan murid menganggap kegiatan itu penting untuk menanamkan nilai nasionalisme. Namun demikian, kelompok lain menilai upacara hanya sekadar formalitas.
Oleh sebab itu, insiden ini memicu perdebatan publik: apakah upacara wajib berlangsung mutlak atau bisa berjalan lebih fleksibel sesuai kebutuhan sekolah.
Dampak Bagi Dunia Pendidikan
Secara keseluruhan, peristiwa ini memberi dampak besar pada dunia pendidikan di Lampung. Video tersebut merusak citra sekolah sekaligus membuat orang tua resah.
Selain itu, anak-anak yang menyaksikan insiden itu jelas mengalami tekanan psikologis. Ketakutan mereka menurunkan rasa aman di sekolah.
Dengan demikian, masyarakat menilai kejadian ini sebagai pelajaran penting. Guru harus mengedepankan sikap sabar dan profesional, bukan melampiaskan emosi di depan murid.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan perlu memperketat pengawasan. Mereka juga harus melakukan evaluasi disiplin dan pembinaan guru agar insiden serupa tidak terulang.
Respon Warganet
Tak heran, banyak warganet mengkritik keras aksi guru SD Lampung tersebut. Mereka menilai guru tidak boleh membawa masalah pribadi ke lingkungan sekolah.
Selanjutnya, sebagian warganet menuntut sanksi tegas dan mendesak agar guru itu segera dicopot dari jabatannya.
Namun di sisi lain, beberapa orang menilai peristiwa ini perlu ditelaah lebih dalam. Menurut mereka, beban kerja dan tekanan di sekolah bisa memicu ledakan emosi guru.
Karena itu, sebagian pihak menyerukan pentingnya pendampingan mental bagi tenaga pendidik. Dengan begitu, guru bisa mengelola stres tanpa melukai murid.
Evaluasi Disiplin di Sekolah
Sebagai konsekuensi dari insiden ini, pemerintah daerah terdorong untuk memperketat aturan disiplin. Guru dan murid harus menegakkan kedisiplinan tanpa menimbulkan konflik.
Selanjutnya, pengawas sekolah perlu meningkatkan pemantauan agar upacara berlangsung tertib tanpa insiden.
Untuk mendukung hal itu, sekolah dapat menghadirkan program konseling. Guru yang menghadapi tekanan dapat menyalurkan keluhan melalui jalur resmi, bukan melampiaskannya di depan murid.
Pada akhirnya, insiden ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki iklim pendidikan. Lingkungan belajar yang sehat akan melahirkan murid berprestasi.
Singkatnya, kasus guru SD di Lampung yang mengancam murid saat upacara sudah viral dan menarik perhatian publik. Dinas Pendidikan Lampung memastikan bahwa Inspektorat Kabupaten Pesawaran sudah menangani kasus tersebut.
Sementara itu, masyarakat kini menunggu sanksi tegas terhadap guru itu. Mereka berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia pendidikan.
Oleh karena itu, sekolah dan pemerintah daerah harus lebih serius memperhatikan kesehatan mental guru serta meningkatkan kedisiplinan dengan cara bijak.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh