
PBNU Terima Kunjungan Menhan Sjafrie di Jakarta
JAKARTA- NU MEDIA JATI AGUNG, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara langsung menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Jumat, 1 Agustus 2025. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyambut Menhan dengan penuh kehangatan. Kunjungan ini mencerminkan kedekatan institusional antara NU dan Kementerian Pertahanan yang terus terjaga.
Gus Yahya Sebut Kunjungan Ini Kehormatan Besar
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU merasa sangat terhormat menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan. Bahkan, menurutnya, seharusnya pihak PBNU yang menghadap terlebih dahulu untuk melaporkan berbagai aktivitas organisasi. Namun, karena Menteri Pertahanan justru datang terlebih dahulu, Gus Yahya merasa PBNU mendapatkan kehormatan luar biasa. Ia menyampaikan:
“Sebetulnya kami yang ingin berkepentingan untuk menghadap Pak Menteri untuk melapor, tapi ternyata beliau yang justru datang ke kantor PBNU. Ini kelebihan besar untuk kami,” ujar Gus Yahya.
Melalui pernyataan itu, Gus Yahya menyoroti pentingnya hubungan timbal balik antara organisasi masyarakat sipil seperti NU dan pemerintah.
NU Pandang Pertahanan sebagai Tanggung Jawab Kolektif
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menekankan bahwa pertahanan negara tidak bisa berdiri hanya di atas kekuatan militer semata. Menurutnya, setiap elemen bangsa, terutama organisasi keagamaan dengan basis massa besar seperti NU, harus terlibat secara aktif dalam menjaga ketahanan nasional. Ia menyampaikan:
“Kami meyakini bahwa semua yang terkait NU mestinya relevan dengan masalah pertahanan negara,” terangnya.
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa NU siap mengambil peran strategis dalam memperkuat ketahanan nasional secara menyeluruh.
NU Koordinasikan Kegiatan dengan Kemenhan
Gus Yahya melanjutkan bahwa PBNU merasa berkewajiban untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas organisasi dengan Kementerian Pertahanan. Tujuannya agar setiap langkah NU dalam pembangunan masyarakat tetap selaras dan sejalan dengan strategi nasional yang ditetapkan pemerintah. Ia menjelaskan:
“Kami merasa berkewajiban untuk melapor dan mengkoordinasikan apa saja yang dilakukan NU, agar ada sinergi yang koheren dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan.”
Dengan koordinasi yang kuat, NU dan pemerintah dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama dalam konteks kebangsaan.
Menhan Apresiasi Peran NU dalam Sejarah Pertahanan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga menyampaikan apresiasi atas peran NU yang selama ini konsisten menjaga nilai-nilai kebangsaan. Ia menyatakan bahwa kunjungannya ke PBNU bukan merupakan peristiwa baru, melainkan kelanjutan dari sejarah panjang hubungan NU dengan sektor pertahanan. Menhan menyatakan:
“Sesama komponen bangsa kita harus menyatu. Kita tidak boleh lihat asal-usul, tapi lihat bahwa persatuan Indonesia itu amanat dari Pancasila,” ujar Sjafrie.
Pernyataan tersebut mempertegas posisi NU sebagai komponen strategis dalam upaya membangun kekuatan bangsa yang berbasis pada persatuan dan nilai luhur Pancasila.
NU dan Pertahanan Tak Terpisahkan
Dalam penjelasannya, Sjafrie menyampaikan bahwa NU dan sektor pertahanan memiliki hubungan historis yang erat. Oleh karena itu, ia menyebut keduanya tidak bisa dipisahkan dalam konteks upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa. Ia menambahkan:
“Latar belakang sejarah, psikologi, historis, antara NU dan pertahanan negara tidak terpisahkan dalam rangka persatuan nasional,” tegasnya.
Karena itu, Kementerian Pertahanan melihat NU sebagai mitra penting dalam pembinaan wawasan kebangsaan dan semangat bela negara di kalangan masyarakat.
Sinergi Konkret dalam Pembangunan SDM
Kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam hal pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama di kalangan generasi muda. Melalui kerja sama ini, NU dan Kementerian Pertahanan bertekad menanamkan wawasan kebangsaan serta semangat bela negara kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa. Dalam hal ini, NU menyatakan kesiapannya untuk menyuplai tenaga pendidik, narasi keislaman yang moderat, serta jaringan kader yang tersebar hingga pelosok desa.
Dialog Produktif dan Tindak Lanjut Nyata
Menurut Gus Yahya, pertemuan dengan Menhan Sjafrie berlangsung produktif dan membuka ruang dialog yang penuh kehangatan serta rencana kerja sama konkret di masa mendatang. Ia menyatakan harapannya terhadap tindak lanjut dari pertemuan ini agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat luas. Ia mengatakan:
“Tadi berbicara dengan Pak Menteri luar biasa. Insyaallah nanti akan ada banyak tindak lanjut terkait dengan itu,” imbuhnya.
Karena itu, ia mengajak seluruh elemen NU untuk bersiap mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing.
Menhan Tekankan Keluarga Bangsa sebagai Pilar Persatuan
Dalam akhir pertemuan, Sjafrie menekankan pentingnya hidup berdampingan sebagai satu keluarga bangsa. Ia menyampaikan bahwa seluruh komponen bangsa harus mengesampingkan perbedaan dan membangun kerja sama berlandaskan kebersamaan, bukan identitas. Ia menutup:
“Kami juga mendapatkan sharing dari Ketua Umum PBNU bagaimana kita sebaiknya untuk hidup sama-sama dalam satu keluarga bangsa,” tutup Sjafrie.
Dengan demikian, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan keluarga besar bangsa Indonesia sebagai pijakan dalam setiap kebijakan dan tindakan.
Berita Terpopuler
- Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar
- PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24 Teguhkan Komitmen Santri
- Curanmor Teror Jati Agung: Enam Motor Hilang, CCTV Tak Efektif
- KH Bisri Syansuri (3-Habis): Bahtsul Masail Sampai Tua, Kewafatan, dan Kesaksian Tokoh
- Rohana Kudus, Jurnalis Bergelar Pahlawan Nasional, Pejuang Kesetaraan Perempuan